Meski alami pertumbuhan, Apple TV+ masih belum bisa saingi Netflix
Pengguna Apple TV+ di Amerika Serikat tumbuh pada tahun 2021, namun platform layanan streaming ini masih tertinggal jauh dari para pesaingnya.
Apple selama ini sudah melakukan investasi yang cukup agresif pada platform streaming film dan acara original, Apple TV+. Meski pangsa pasar Apple TV+ tumbuh pada tahun 2021, platform ini masih tertinggal jauh dari para pesaingnya dengan hanya 5% pangsa pasar di Amerika Serikat.
Menurut laporan JustWatch, melalui 9to5Mac (25/1), pangsa pasar Apple TV+ tumbuh sebesar 1% di AS selama Q4 2021. Meski platform streaming Apple tersebut memiliki lebih banyak pelanggan daripada Paramount+ (sebelumnya dikenal sebagai CBS All Access), kesenjangannya dengan para pesaing seperti HBO Max dan Disney+ sangat besar.
Sebagai perbandingan, HBO Max memiliki 12% pangsa streaming Amerika Serikat, sementara Hulu dan Disney+ (keduanya dimiliki oleh Disney) masing-masing mendominasi pangsa pasar 13%. Amazon Prime Video berada di urutan kedua dengan pangsa pasar 19%. Tidak mengherankan, Netflix tetap di tempat pertama dengan 25%, meskipun jumlah pelanggan turun 2% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Seperti dicatat oleh JustWatch, Apple TV+ tumbuh sebesar 2% selama tahun 2021, yang merupakan rekor untuk platform tersebut. Pada saat yang sama, Netflix dan Amazon Prime Video telah kalah bersaing dengan kompetitor mereka karena lebih banyak layanan streaming diluncurkan setiap tahun. Setidaknya di AS, HBO Max adalah platform dengan pertumbuhan tercepat selama 2021, dengan peningkatan pangsa pasar sebesar 5%.
Apple telah berinvestasi dalam waralaba populer untuk membuat platform streaming mereka lebih menarik bagi pelanggan. Perusahaan baru-baru ini menampilkan seri live-action Godzilla and Titans, selain meluncurkan pertunjukan berdasarkan seri buku fiksi ilmiah pemenang penghargaan Isaac Asimov Foundation. Perlu dicatat bahwa Apple TV+ diluncurkan pada November 2019 dan berharga USD4,99 (Rp71 ribu) per bulan di AS.
