sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
Rabu, 19 Mei 2021 11:02 WIB

Pakai kamera dan AI, Google bisa deteksi penyakit kulit

Hanya dengan menggunakan kamera dan AI, Google bisa menganalisa penyakit kulit dari hasil foto para penggunanya.

Pakai kamera dan AI, Google bisa deteksi penyakit kulit
Google

Google saat ini tengah memaksimalkan teknologi kamera dan AI mereka. Dalam acara Google I / O yang diselenggarakan beberapa waktu lalu, Google membuat sebuah alat kesehatan yang menggunakan kedua teknologi tersebut.

Perusahaan mengumumkan alat bernama “Dermatology Helper” dimana dapat memprediksi penyakit kulit yang umum terjadi. Google menggunakan kamera dan AI untuk memberikan saran jenis penyakit kulit yang diderita pengguna.

Google memanfaatkan aplikasi berbasis web untuk dapat menjalankan alat tersebut. Saat ini, Google mengklaim AI mereka dapat mendeteksi kurang lebih 288 kondisi kelainan atau penyakit kulit umum.

Untuk menggunakan alat ini, caranya cukup mudah. Engadget (19/5) melaporkan para pengguna hanya perlu mengambil tiga foto kulit, rambut, atau kuku dari sudut berbeda, dan alat ini akan melakukan serangkaian pendeteksian.

Hasilnya akan dibangun berdasarkan informasi yang ditinjau oleh dokter kulit, jawaban atas pertanyaan yang sering diajukan, dan gambar serupa dari hasil penelusuran. Menurut Google, model tersebut sudah memperhitungkan usia, jenis kelamin, ras, jenis kulit, dan faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil.

Selain itu, Google mengumumkan alat terpisah yang didukung AI yang membantu mengidentifikasi pasien tuberkulosis (TB) potensial untuk pengujian lanjutan. Dibuat berdasarkan pekerjaan perusahaan dalam pencitraan medis, alat skrining menggunakan sistem pembelajaran mendalam yang dapat mengidentifikasi kemungkinan pasien TB berdasarkan rontgen dada.

Seperti alat bantu dermatologi, Google membuat model TB pada data yang tidak teridentifikasi dari sembilan negara untuk memperhitungkan berbagai ras dan etnis. Menggunakan alat seperti ini dapat membantu "menghemat hingga 80 persen biaya per kasus TB positif yang terdeteksi".

Google akan terus mengembangkan alat skrining TB-nya akhir tahun ini dengan dua studi penelitian baru. Untuk alat bantu dermatologi, mereka yang tertarik untuk mencobanya diwajibkan masuk dalam program beta.

Share
×
tekid
back to top