Nissan daur ulang baterai mobil listrik untuk keperluan robot
Awalnya baterai itu baru. Namun sekarang perusahaan asal Jepang tersebut telah menggunakan modul yang masih dapat dipakai di dalamnya.
Source: Nissan via New Atlas
2010 merupakan tahun ketika Nissan sudah mulai memproduksi mobil listrik Leaf generasi pertama di pabrik Oppama. Kini perusahaan asal Jepang itu melakukan daur ulang baterai dari kendaraan listrik tersebut agar dapat digunakan di dalam robot otomatis dalam pabrik.
Ini merupakan robot pengangkut yang dapat mengikuti jalur tertentu di sekitar lantai pabrik berkat mekanisme magnet untuk mengirimkan komponen ke pekerja agar mereka tidak perlu lagi pergi mencari bagian yang hilang, dan dapat tetap berfokus pada pekerjaan yang sedang dilakukannya. Pabrik Oppama memiliki lebih dari 700 kendaraan berpemandu otomatis (AGV), dan lebih dari 4.000 yang beroperasi di seluruh dunia.
Dilansir dari New Atlas (13/3), robot pengirim ini awalnya ditenagai oleh baterai lead-acid yang perlu diganti setiap tahun, tetapi Nissan melaporkan bahwa sekitar delapan tahun yang lalu para insinyur mereka berhasil mengambil modul baterai lithium ion dari baterai 24 kWh di dalam Leaf generasi pertama dan mengemasnya kembali untuk digunakan di AGV.
Awalnya baterai itu baru. Namun sekarang perusahaan asal Jepang tersebut telah menggunakan modul yang masih dapat dipakai di dalamnya, tetapi tidak dapat lagi secara efisien memberi daya pada mobil listrik. Modul baterai yang dapat digunakan kembali diharapkan mampu bertahan tujun hingga delapan tahun di robot AGV.
- POCO Resmi Luncurkan Tablet Pad M1 dan Pad X1, Performa Ekstrem untuk Gaming dan Produktivitas
- Meta Luncurkan Oakley Meta Vanguard, Kacamata Pintar untuk Atlet dengan Fitur AI
- TECNO SPARK 40 Pro Series resmi meluncur, harga terjangkau fitur gak main-main
- nubia After Hours Talk: Inovasi dan Masa Depan Gaming Indonesia
Stasiun pengisian dayanya terletak di seluruh pabrik, dan saat AGV mengitari lantai pabrik, mereka berhenti sebentar untuk pengisian cepat. Tujuannya adalah agar baterainya mendapatkan lebih banyak daya saat berhenti di stasiun pengisian yang ditempatkan secara strategis di sepanjang rute. Nissan kini sedang mencari cara untuk menghentikan jalur magnetik demi sistem navigasi otonom yang lebih canggih untuk AGV.
Tentu saja Nissan bukan satu-satunya perusahaan otomotif yang mencari cara untuk menggunakan baterai daur ulang. Renault, Volvo, BMW, dan lainnya juga telah mencari cara untuk menggunakan kembali baterai dari kendaraan listrik.









