NASA bertekad lanjutkan misi Stephen Hawking untuk temukan alien

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berambisi untuk membuktikan teori Stephen Hawking tentang keberadaan makhluk asing atau alien di luar angkasa. Kabarnya, NASA kini siap mendanai proyek pengiriman ribuan alat dengan sinar laser canggih menuju Proxima B, planet yang disebut mirip dengan bumi sehingga berpotensi memiliki kehidupan selayaknya manusia.

Dilansir dari The Telegraph (6/1), alat yang menyerupai roket dalam wujud kecil itu dapat melaju sangat cepat melampaui galaksi sehingga diharapkan bisa mencapai lokasi bintang terdekat dari matahari. Melalui Space Initiatives yang bermarkas di Florida NASA berencana mengirimkan proyektil tersebut ke Proxima B yang berada di galaxy Proxima Centauri dan berjarak 4,3 tahun cahaya (sekitar 4 triliun km) dari bumi.

Apabila melihat dari teknologi yang dimiliki manusia saat ini, maka untuk bisa mencapai planet tersebut membutuhkan waktu setidaknya 30 ribu tahun lamanya. Walau begitu peneliti optimis dengan proyektil itu serta bantuan dorongan laser maka waktu tempuh tersebut bisa dipersingkat.

Misi ini memang sejalan dengan ide Stephen Hawking sebelum wafat pada 14 Maret 2018 silam, sebab ilmuwan itu ingin membuktikan keberadaan alien di luar angkasa dengan memanfaatkan sains terkini. Stephen Hawking mengungkap bahwa dengan 100 gigawatt laser cahaya maka dapat mengakselerasi proyektil kecil dengan kecepatan 100 juta mil per jam (sekitar 160 juta km per jam).

Dengan kata lain, waktu tempuh perjalanan dapat dipangkas hingga 20 tahun lamanya dan itu jelas menambah besar peluang untuk menjangkau keberadaan Proxima B. Ide seperti ini sejatinya sudah lama diteliti oleh NASA, itu terbukti dengan serangkaian uji coba yang dilakukan melalui perjalanan menuju planet Mars dalam beberapa waktu terakhir.

Peneliti dari Space Initiatives, Thomas Eubanks juga menyebut hanya dengan teknologi laser itulah saat ini manusia memiliki peluang menjangkau galaksi lain. Selain itu, segala teknologi yang dimiliki manusia dewasa ini masih belum cukup untuk mengantarkannya mencapai titik tersebut.

"Proyektil kecil yang didorong dengan cahaya laser sepertinya merupakan satu-satunya teknologi yang bisa mencapai bintang lain pada abad ini," jelas Thomas Eubanks. "Kita sepertinya sudah bisa mempersiapkan sinar laser kuat yang cukup untuk meningkatkan kecepatan proyektil kecil dan melalui itulah kita memiliki peluang untuk menangkap sinyal kehidupan di luar sana." lanjutnya.

Kendati sudah menggunakan teknologi tersebut, untuk dapat menangkap kembali sinyal yang dikirimkan saja dibutuhkan waktu sekitar 8 tahun. Akan tetapi, kemungkinan sampai pada titik yang dituju sangat besar mengingat akselerasi kecepatan yang telah ditambahkan.

Adapun petualangan manusia di antariksa sejauh ini baru mampu keluar dari sistem surya saja dengan pesawat Voyage One. Dengan kata lain sejauh ini belum ada roket yang mampu keluar melintasi sistem surya kita bahkan dengan teknologi paling canggih sekalipun.