×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Microsoft PHK 9000 karyawan, undang pengembang untuk coba solusi AI pengembangan game

Oleh: Nur Chandra Laksana - Sabtu, 05 Juli 2025 08:03

Salah satu pengembang game sebut diundang untuk coba AI pengembangan game Micorosoft setelah perusahaan PHK 9000 karyawan.

Microsoft PHK 9000 karyawan, undang pengembang coba AI baru

Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kembali menerpa raksasa teknologi, Microsoft, dengan sekitar 9.000 karyawan terdampak di seluruh divisi. Meskipun angka pasti untuk divisi Xbox dan gaming belum terungkap, kabar ini memicu perbincangan hangat, terutama karena banyak pihak meyakini bahwa langkah ini berkaitan erat dengan dorongan Microsoft pada teknologi kecerdasan buatan (AI).

Ironisnya, di tengah isu PHK yang meluas, Microsoft justru tetap gencar mempromosikan solusi AI kepada para pengembang game, memicu reaksi beragam yang patut disimak. Salah satu developer yang bersuara adalah Brandon Sheffield, Direktur Necrosoft Games, yang melalui Kotaku membagikan cuplikan email undangan dari Microsoft dan ID@Xbox.

Email tersebut mengundang Sheffield untuk menghadiri diskusi meja bundar di Gamescom 2025, yang secara spesifik akan membahas penggunaan "AI dalam peralatan dan proses kami untuk membuat pengalaman pengembangan dan penerbitan game lebih efisien." Undangan ini sontak menjadi sorotan, mengingat waktu pengiriman yang berdekatan dengan pengumuman PHK massal, seperti dikutip dari laman Wccftech (4/7).

Reaksi serupa juga datang dari pengembang lain. Benjamin Rivers, seorang pengembang game yang berbasis di Toronto, menanggapi undangan tersebut dengan kalimat tegas, "habis sudah, kawan-kawan." Sheffield pun menyetujuinya, "mereka memang seharusnya."

Sontak, respons ini menggambarkan kekecewaan dan mungkin juga kemarahan di kalangan para kreator game, yang merasa adanya ketidaksesuaian antara narasi efisiensi AI dengan realitas PHK yang menimpa rekan-rekan mereka.

Laporan awal menyebutkan bahwa total PHK di Microsoft mencapai 9.000 karyawan, namun jumlah pasti yang terdampak di divisi gaming masih simpang siur. Beberapa studio game yang kabarnya terkena dampak termasuk Raven Software, Turn 10 Studios (pengembang Forza Motorsport), serta King (pengembang Candy Crush). Pembatalan beberapa proyek game seperti "Perfect Dark" dan "Everwild" juga disebut-sebut sebagai imbas dari kebijakan ini.

Para pengembang yang terkena PHK adalah individu-individu berbakat dengan pengalaman bertahun-tahun di industri ini. Keputusan PHK ini dipertanyakan, terutama karena pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki sulit digantikan sepenuhnya oleh alat-alat AI yang tengah gencar dipromosikan Microsoft. Banyak pihak berpendapat bahwa kehilangan talenta veteran seperti ini merupakan kerugian besar bagi inovasi dan kualitas pengembangan game ke depan.

Gelombang PHK ini juga memunculkan pertanyaan besar mengenai prioritas Microsoft. Di satu sisi, perusahaan berinvestasi besar-besaran, sekitar Rp1.240 triliun (80 miliar dolar AS), untuk membangun pusat data AI guna memantapkan posisinya dalam industri kecerdasan buatan global. Di sisi lain, ribuan karyawan justru harus kehilangan pekerjaan. Keadaan ini menimbulkan spekulasi bahwa efisiensi yang dijanjikan AI justru berujung pada pengurangan sumber daya manusia.

Alih-alih mengandalkan sepenuhnya pada alat AI yang masih memerlukan biaya besar dan belum sepenuhnya terbukti mampu menggantikan kompleksitas pekerjaan manusia, mungkin pendekatan yang lebih efisien adalah dengan mengoptimalkan talenta yang sudah ada. Industri game membutuhkan kreativitas, pengalaman, dan keahlian interpersonal yang sulit direplikasi oleh teknologi semata. Ke depan, menarik untuk melihat bagaimana Microsoft akan menyeimbangkan ambisi AI-nya dengan kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas dalam pengembangan game.

×
back to top