Microsoft pangkas 9000 karyawan, fokus kembangkan AI
Untuk mengembangkan sistem AI mereka, Microsoft memangkas 9000 karyawan atau sekitar 4% karyawan secara global.
Microsoft kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran, memangkas sekitar 9.000 karyawan atau sekitar 4% dari total tenaga kerja globalnya. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengalokasikan dana lebih besar ke infrastruktur kecerdasan buatan (AI), dengan total investasi AI yang melonjak menjadi lebih dari USD80 miliar tahun ini — naik USD25 miliar dibanding tahun lalu.
Menurut laporan Wccftech (7/7), PHK ini bukan semata-mata penggantian manusia dengan AI, seperti yang dikhawatirkan sejumlah pengembang di Halo Studios. Microsoft menegaskan bahwa biaya pengembangan infrastruktur AI — termasuk data center, chip khusus, dan teknologi cloud — memaksa perusahaan memangkas biaya di berbagai divisi, mulai dari gaming, sales, hingga software engineering. Banyak posisi yang terdampak adalah peran teknis yang sebagian pekerjaannya kini bisa diotomasi dengan AI, seperti debugging dan penulisan kode.
Dampak PHK paling terasa di divisi gaming. Setelah mengakuisisi ZeniMax Media (Bethesda) dan Activision Blizzard dengan nilai puluhan miliar dolar, Microsoft berharap ekspansi Game Pass akan mendongkrak jumlah pelanggan secara signifikan. Namun, pertumbuhan user base tidak sesuai ekspektasi, dan model langganan game dinilai kurang menarik dibanding streaming musik atau film.
Efek domino PHK ini juga menyebabkan pembatalan beberapa proyek game besar. Salah satu yang paling disorot adalah pembatalan Project Blackbird, game MMO looter-shooter dari ZeniMax Online Studios yang dikenal lewat The Elder Scrolls Online. Padahal, demo vertikal slice game ini sempat menuai pujian dari eksekutif Xbox, termasuk CEO Microsoft Gaming Phil Spencer, yang kabarnya sangat menikmati sesi uji coba internal pada Maret lalu. Namun, keputusan pembatalan diduga datang dari level manajemen lebih tinggi, seiring tekanan untuk memangkas biaya dan memprioritaskan investasi AI.
Selain Blackbird, game lain seperti Everwild (Rare) dan reboot Perfect Dark (The Initiative) juga dilaporkan ikut dibatalkan atau dihentikan produksinya. Banyak pengembang dan mantan karyawan menyayangkan keputusan ini, mengingat beberapa proyek sudah berada di jalur produksi yang menjanjikan.
Di sisi lain, Microsoft kini secara terbuka mengedepankan AI sebagai pilar utama pertumbuhan, dengan lebih dari setengah investasi USD80 miliar dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur AI di Amerika Serikat. Pertumbuhan pendapatan perusahaan kini tidak lagi bergantung pada pertumbuhan jumlah karyawan, melainkan pada ekspansi layanan cloud dan AI seperti Azure, Windows Copilot, dan integrasi model OpenAI di berbagai produk.
Langkah ini menandai transformasi besar dalam strategi bisnis Microsoft, dengan pengurangan tenaga kerja yang diprediksi akan terus berlangsung seiring AI semakin mampu menggantikan pekerjaan teknis dan administratif. Namun, bagi komunitas pengembang game dan gamer, gelombang PHK dan pembatalan proyek-proyek besar menjadi pukulan telak, menimbulkan kekhawatiran akan masa depan kreativitas dan inovasi di industri game.
Ringkasan Dampak
| Aspek | Dampak Utama |
|---|---|
| Jumlah PHK 2025 | 15.000+ (termasuk 9.000 pada Juli) |
| Investasi AI 2025 | $80 miliar (naik $25 miliar YoY) |
| Divisi Gaming | PHK besar, pembatalan proyek (Blackbird, Everwild, Perfect Dark) |
| Reaksi Industri | Kritik keras dari pengembang, kekhawatiran atas masa depan kreatif |
| Fokus Microsoft | AI, cloud, efisiensi biaya, restrukturisasi manajemen |









