Meta resmi akuisisi Play AI, ingin perkuat dominasi AI
Dalam sebuah pemberitaan terbaru, Meta resmi mengakusisi Play AI, seraya ingin menunjukkan dominasi di industri AI.
X
Siapa sangka, persaingan di dunia kecerdasan buatan kini semakin panas setelah Meta resmi mengakuisisi Play AI. Perusahaan ini merupakan startup asal California yang dikenal dengan teknologi voice cloning berbasis AI.
Langkah ini menandai babak baru dalam strategi Meta untuk memperkuat lini produk AI mereka, sekaligus memperluas kemampuan teknologi suara yang semakin relevan di era digital. Berdasarkan laporan Bloomberg (14/7), seluruh tim PlayAI akan mulai bergabung dengan Meta minggu depan, setelah sebelumnya menerima konfirmasi langsung melalui memo internal perusahaan.
Teknologi utama yang dikembangkan PlayAI memungkinkan pengguna untuk mengkloning suara mereka sendiri dan menciptakan suara manusia baru yang terdengar sangat natural. Fitur ini dapat diintegrasikan ke berbagai platform, mulai dari website, aplikasi, hingga perangkat telepon. Meta melihat potensi besar dari teknologi ini untuk mendukung pengembangan Meta AI, AI Characters, serta lini perangkat wearable yang tengah digarap secara intensif.
Setelah bergabung, tim PlayAI akan berada di bawah kepemimpinan Johan Schalkwyk, sosok yang sebelumnya memimpin riset speech AI di Google dan dikenal sebagai ahli di bidang teknologi suara. Penempatan ini dinilai strategis karena Schalkwyk juga baru saja direkrut Meta dari startup voice AI lain, sehingga diharapkan mampu mempercepat integrasi dan inovasi di bidang AI voice.
Akuisisi PlayAI bukan satu-satunya langkah agresif Meta dalam membangun ekosistem AI superintelligence. Mark Zuckerberg, CEO Meta, terlibat langsung dalam pembentukan tim untuk laboratorium AI Superintelligence baru. Tujuannya jelas: mengembangkan kecerdasan buatan yang mampu melampaui kemampuan manusia.
Pada bulan Juni 2025, Meta juga telah merampungkan investasi senilai USD14,3 miliar di Scale AI — startup spesialis pelabelan data untuk pelatihan AI — dan merekrut CEO-nya, Alexandr Wang, untuk memimpin lab AI Superintelligence Meta.
Tak hanya mengandalkan akuisisi dan investasi, Meta juga menjalankan strategi rekrutmen yang sangat agresif. Perusahaan ini dilaporkan menawarkan bonus hingga $100 juta kepada talenta AI dari perusahaan pesaing agar mau bergabung. Sejumlah nama besar di industri AI, seperti co-creator ChatGPT dan GPT-4 dari OpenAI, serta beberapa pengembang utama Google Gemini, telah resmi pindah ke Meta. Bahkan, Bloomberg mencatat bahwa Apple kehilangan eksekutif AI utamanya yang bertanggung jawab atas pengembangan fitur AI canggih kepada Meta.
Dengan masuknya tim PlayAI, Meta berharap dapat mempercepat pengembangan fitur suara dan karakter AI yang semakin dibutuhkan di berbagai aplikasi digital masa kini. Teknologi voice cloning dari PlayAI diyakini akan memperkuat ekosistem Meta AI, baik untuk interaksi pengguna di media sosial, aplikasi pesan, maupun perangkat wearable yang semakin populer di kalangan pengguna muda.









