Meta luncurkan tools baru untuk pelaku bisnis

Meta kini memperluas rangkaian solusi bisnisnya untuk membantu para pelaku usaha meningkatkan kinerja beriklan secara keseluruhan. Fitur-fitur terbarukan seperti Value Optimization, Incremental Attribution, dan Value Rules memungkinkan pengiklan membagikan variabel performa kampanye pemasaran yang dianggap paling penting serta cara mereka mengukur keberhasilan kampanye pemasaran.

Meta memahami bahwa tidak semua konversi memiliki nilai yang sama, dan pemasar ingin fokus pada konversi yang memberikan hasil bisnis yang spesifik sesuai prioritas mereka; baik untuk memaksimalkan keuntungan, mendorong pengiklan berlangganan secara berkelanjutan, hingga menjangkau demografi tertentu. Dalam pengujian terbaru, Meta menemukan bahwa pengiklan yang "memaksimalkan nilai konversi" dalam mengatur target kinerja kampanye mereka berhasil meningkatkan Laba atas Biaya Iklan (Return on Ad Spend/ROAS) rata-rata sebesar 12% dibandingkan dengan mereka yang mengoptimalkan jumlah total konversi.

Dalam era periklanan yang didukung oleh AI, di mana kampanye yang sukses adalah kampanye yang memiliki fleksibilitas untuk menemukan pelanggan paling relevan, tujuan kami adalah membantu pengiklan mengarahkan sistem iklan kami agar dapat mengoptimalkan hasil yang paling penting bagi bisnis mereka. Untuk itu, kami ingin para pengiklan menjawab dua pertanyaan: 1) Apa indikator kinerja utama (KPI) mereka? 2) Bagaimana mereka mengukur keberhasilan atau mengatribusikan hasil (di berbagai saluran media)?

Menentukan KPI bisnis yang ingin dicapai oleh pengiklan

Salah satu cara yang dilakukan oleh Meta untuk membantu brand dalam mengoptimalkan hasil dari beriklan di Meta adalah dengan pembaruan fitur Value Optimization. Fitur ini dapat membantu  pengiklan mencapai berbagai KPI bisnis secara bersamaan dengan cara:

Jika pengiklan memprioritaskan ROAS berdasarkan pembelian [tersedia secara global]: Meta telah memperbarui fitur Value Optimization sehingga mampu memberikan peningkatan rata-rata 12% lebih tinggi pada ROAS bagi para pengiklan dibandingkan dengan hanya memaksimalkan jumlah konversi.

Contoh skenario penggunaan fitur Value Optimization adalah saat pelaku usaha menjalankan kampanye pemasaran dengan modal USD 200, maka ia akan memilih untuk mendapatkan pemasukan sebesar USD 500 dari 3 pembelian agar mendapatkan ROAS 2.5 lebih besar dibandingkan dengan meraih pendapatan senilai USD 400 dari 4 pembelian dengan ROAS sebanyak 2. 

Jika pengiklan mengutamakan ROAS berdasarkan margin keuntungan [dalam tahap pengujian]: Beberapa produk iklan memberikan keuntungan lebih besar dibandingkan yang lain. Bagi sebagian pengiklan, menjual produk seharga USD 20 mungkin lebih menguntungkan daripada produk yang hampir sama seharga USD 30. Maka dari itu, Meta sedang menguji solusi yang memungkinkan pengiklan untuk mengirimkan informasi melalui konversi API yang menyoroti keuntungan dari setiap penjualan.

Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk membantu pengiklan untuk fokus pada upaya mereka dalam meningkatkan margin keuntungan melalui  ROAS , bukan hanya nilai total pembelian.

Jika pengiklan memprioritaskan ROAS berdasarkan nilai peristiwa di luar pembelian [diperluas secara global]: Tidak semua pengiklan mengukur ROAS hanya berdasarkan volume pembelian atau keuntungan. Beberapa pengiklan menghitungnya berdasarkan nilai dari kegiatan unik (seperti pembelian pertama konsumen) atau kejadian di luar pembelian (seperti berlangganan newsletter).

Untuk mendukung kebutuhan ini, Meta telah memperkenalkan cara baru untuk mengoptimalkan ROAS berdasarkan nilai kegiatan di luar pembelian dan kini memperluas fitur ini secara global. Saat memilih untuk "memaksimalkan nilai konversi" dalam mengatur target kinerja suatu kampanye, pengiklan dapat menggunakannya untuk berbagai jenis kegiatan yang mereka prioritaskan yang membantu mereka mencapai ROAS setinggi mungkin.

Merek kecantikan Laura Geller berhasil meningkatkan ROAS dalam kampanye yang berfokus pada akuisisi pelanggan baru. Dengan memanfaatkan fitur Value Optimization yang dipadukan dengan fokus pada kegiatan khusus, seperti "pembelian pertama kali," mereka berhasil mengarahkan sistem iklan Meta untuk memprioritaskan pelanggan baru yang menghasilkan ROAS tinggi, bukan hanya sekadar menargetkan akuisisi pelanggan baru. Hasilnya, dibandingkan dengan kampanye biasa yang berfokus pada pembeli baru, Laura Geller berhasil meningkatkan ROAS hingga 46%.

Menentukan cara mengukur keberhasilan kampanye di berbagai saluran

Meta kini memperluas akses ke fitur Value Rules yang memungkinkan lebih banyak pengiklan untuk memanfaatkan alat ini dalam mengoptimalkan kampanye mereka. Dengan Value Rules, pengiklan dapat menyesuaikan prioritas nilai berdasarkan audiens atau kategori produk tertentu, sehingga strategi iklan menjadi lebih relevan dan efektif dalam mencapai tujuan bisnis.

Pengiklan yang mengetahui bahwa kelompok usia tertentu cenderung menjadi pelanggan tetap dapat menetapkan aturan untuk meningkatkan tawaran bagi pelanggan tersebut. Pendekatan ini penting karena mereka memahami bahwa kelompok pelanggan ini kemungkinan memiliki nilai jangka panjang yang lebih tinggi dan pada akhirnya memberikan dampak positif pada keuntungan bisnis mereka. Dalam situasi ini, pengiklan dapat secara langsung membagikan informasi bisnis tambahan kepada Meta untuk menentukan bagaimana berbagai dimensi dapat mendorong nilai bagi bisnis mereka.