Menjajal kamera Redmi Note 5 dari senja hingga malam hari
Baru-baru ini saya berkesempatan untuk menjajal kamera Xiaomi Redmi Note 5 ketika senja hingga malam hari
Xiaomi Redmi Note 5 dibekali dengan kamera belakang ganda yang masing-masing mengusung resolusi 12MP dan 5MP untuk memberikan hasil dengan efek bokeh pada latar subyek. Selain itu, hadir pula teknologi Artificial Intelligence (AI) demi menyempurnakan hasilnya.
Baru-baru ini saya berkesempatan untuk menjajal kamera smartphone tersebut untuk menyaksikan sendiri bagaimana performanya ketika digunakan memotret ketika senja hingga malam hari. Kebetulan lokasi yang disediakan untuk memotret adalah sebuah kafe dengan sajian ruang makan di atap sehingga saya dengan leluasa mengambil foto keadaan kota dengan gedung-gedung tinggi.
Ada beberapa mode pemotretan pada kamera belakang Xiaomi Redmi Note 5 yang menyertakan Photo, Portrait, Square, Panorama, dan Manual. Dalam mode Photo, bisa dibilang ini adalah pengaturan yang paling umum digunakan ketika memotret pemandangan atau yang lainnya. Sedangkan mode Portrait menghadirkan fitur Depth Effect, pada mode ini barulah peran kamera ganda berfungsi untuk menghadirkan efek bokeh.
Nah, jika Anda adalah tipe orang yang gemar mengunggah foto ke Instagram, mode pemotretan Square sangat cocok bagi Anda lantaran mode ini menjadikan frame layar pemotretan menjadi kotak. Tentu saja Anda telah pengetahui fungsi mode Panorama, ya, untuk mengambil gambar pemandangan secara keseluruhan. Terakhir, mode Manual adalah memungkinkan Anda menentukan sendiri preferensi white balance dan ISO.
- 2 Perangkat Smarthome Terbaru Xiaomi Ini Bikin Rumah Makin Aman dan Bebas Alergen
- Intip Fungsi Xiaomi Watch S4 dan Xiaomi OpenWear Stereo Pro dalam Mendukung Gaya Hidup Aktif dan Sehat
- Ini Cara Maksimalkan Kamera Xiaomi 15T Series Versi Dion Wiyoko, Tangkap Momen Artistik Lewat Sejumlah Fitur Pintar
- Baterai Besar dan Charging Cepat Redmi 15 Siap Temani Aktivitas Tanpa Batas
Sebelum hari gelap, performa autofocus kamera belakang Redmi Note 5 terbilang cepat untuk ukuran kamera smartphone. Selain itu, saya juga tidak merasa adanya gangguan shutter lag kekita berusaha mengambil gambar kendaraan di bawah gedung. Detil yang ditawarkan juga mumpuni karena kerika saya memotret pepohonan, daun-daunnya terlihat dengan jelas. Warna yang ditampilkan juga terlihat cukup cerah.
Saya pun cukup puas dengan mode Portrait yang dihasilkan Redmi Note 5. Efek bokeh terlihat alami dengan secara pintar mampu memisahkan antara latar dan subyek utama. Saya tidak melihat adanya pencampuran pinggiran subyek terfokus dan layar yang buram (blur). Perlu dicatat bahwa jika Anda ingin menghasilkan efek yang optimal, usahakan beri jarak antara kamera dan subyek tidak lebih dari 2 meter.
Oleh karena itu, Redmi Note 5 akan menginformasikan jika Anda terlalu jauh atau terlalu dekat dengan subyek. Sistem autofocus di mode Potrait juga lebih lambat ketimbang mode Photo meski masih dapat ditoleransi.
Tidak terasa hari pun mulai gelap dan jendela pada gedung-gedung mulai menyalakan lampunya. Di situasi ini, saya tidak terlalu mengeluhkan tentang hadirnya gangguan noise yang ada pada hasil foto karena sangat dapat dimaklumi untuk sebuah kamera smartphone. Lagipula, saya juga masih berasumsi bahwa hasil foton Redmi Note 5 masih layak dicetak di kertas foto berukuran kecil. Selain itu penurunan performa autofocus saat mengambil foto di kondisi low-light di smartphone ini masih tergolong wajar.
Di dalam ruangan yang bisa agak minim cahaya, fitur Depth Effect juga mumpuni dalam memisahkan antara subyek dan latar. Meski ketajaman foto berkurang, hasil keseluruhan terbilang baik untuk sekelas smartphone. Warna juga masih terlihat cerah.
Demi meningkatkan performa ketika memotret dalam kondisi cahaya minim, Redmi Note 5 disisipi mode HHT yang cara menggunaannya terpisah dari mode pemotretan yang sebelumnya saya paparkan. Mode ini dapat diaktifkan lewat pengaturan kamera di sudut kanan bawah (ketika Anda memotret dengan orientasi landscape).
Fitur ini akan mengambil beberapa foto dan kemudian menggabungkannya menjadi satu sehingga meminimalisir gangguan noise. Saat saya mencobanya, mode ini memang mengurangi gangguan noise, tetapi tidak signifikan. Perlu diingat bahwa jika Anda mengaktifkan fitur HHT, mode Portrait (Depth Effect) tidak dapat diaktifkan.
Tidak lupa saya juga menjajal kamera depan ketika malam hari. Sebagai informasi, kamera depan Redmi Note 5 menggunakan sensor 13MP dan didukung pula dengan teknologi AI. Ya, seperti kamera belakang, fungsi AI pada kamera depan adalah untuk menghasilkan foto dengan latar bokeh.
Karena hanya menggunakan satu kamera, efek bokeh pada kamera depan tidak semulus seperti hasil foto kamera belakang. Meski demikian, subyek tetap terlihat cukup baik untuk diunggah ke media sosial.
Begitulah pengalaman saya ketika menggunakan kamera Xiaomi Redmi Note 5. Setelah mengetahui performa auftofocus, penanganannya terhadap gangguan noise ketika malam hari, serta detil hasil foto yang disuguhkannya, saya cukup menyukai kamera Redmi Note 5. Bagi Anda yang menyukai selfie, smartphone ini juga menawarkan hasil yang oke.








