×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Smart EV Dongkrak Kinerja Xiaomi di Q3 2025, Laba Melejit dan Ekosistem Bisnis Kian Solid

Oleh: Tek ID - Rabu, 19 November 2025 19:30

Smart EV Xiaomi cetak laba operasional pertama, sementara smartphone, IoT, dan layanan internet tumbuh stabil memperkuat ekosistem bisnis Xiaomi.

Smart EV Dongkrak Kinerja Xiaomi di Q3 2025, Laba Melejit Fasilitas milik Xiaomi. dok. Xiaomi

Xiaomi memasuki akhir 2025 dengan performa yang sulit diabaikan. Laporan kuartal ketiga menunjukkan lonjakan laba bersih setelah penyesuaian sebesar 80,9 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp26,6 triliun, pencapaian tertinggi sepanjang sejarah perusahaan asal China itu. 

Pendapatan kuartalan pun menyentuh Rp266,4 triliun, menandai empat kuartal berturut-turut Xiaomi berada di atas batas Rp235 triliun. 

Namun dari seluruh pencapaian tersebut, sorotan terbesar datang dari lini bisnis Smart EV, yang kini menjelma menjadi motor pertumbuhan baru perusahaan.

Segmen kendaraan listrik Xiaomi untuk pertama kalinya mencatat laba operasional positif sebesar Rp1,6 triliun, sebuah tonggak yang mempertegas kesiapan Xiaomi di industri otomotif yang semakin ketat. 

Pendapatannya melonjak hampir 200 persen dibanding tahun lalu, didorong permintaan yang terus meningkat terhadap kendaraan listrik berteknologi tinggi. 

Pada periode yang sama, pengiriman Smart EV Xiaomi mencapai 108.796 unit, menjadi rekor baru sejak perusahaan pertama kali terjun ke sektor ini. Dalam sembilan bulan, total pengiriman bahkan telah melewati 260.000 unit.

Sebagian besar momentum ini datang dari Xiaomi YU7, SUV listrik mewah yang langsung mencuri perhatian pasar Tiongkok. 

Selama tiga bulan berturut-turut, YU7 menempati posisi SUV menengah–besar terlaris. Pada Oktober, model tersebut melampaui seluruh kategori SUV dan menjadi yang paling diminati secara nasional. 

Bagi Xiaomi, keberhasilan ini bukan hanya soal volume penjualan, tetapi juga validasi kemampuan bersaing di segmen otomotif premium yang selama ini didominasi pemain lama. 

Ekspansi jaringan penjualan yang agresif mencapai 402 pusat penjualan di 119 kota turut memperkuat kehadiran Xiaomi di pasar.

Meskipun EV menjadi sorotan utama, bisnis smartphone tetap menjadi fondasi yang menopang skala ekosistem Xiaomi. 

Selama Q3, Xiaomi membukukan pendapatan Rp108,3 triliun dari smartphone, dengan pengiriman global mencapai 43,3 juta unit. 

Xiaomi berhasil menjaga posisinya di tiga besar dunia selama 21 kuartal berturut-turut, sementara di Tiongkok Xiaomi menduduki posisi kedua dengan pangsa 16,7%. 

Dorongan terbesar datang dari pasar premium. Seri Xiaomi 17, yang diluncurkan September lalu, mencatat peningkatan penjualan sekitar 30 persen dibanding seri sebelumnya. 

Varian Pro Max menjadi pilihan utama konsumen, mendorong Xiaomi untuk terus memperluas portofolio flagship-nya. 

Pencapaian semakin kuat ketika Xiaomi 17 Pro Max meraih volume dan nilai penjualan tertinggi dalam kategori smartphone domestik di atas Rp14 juta selama periode Double 11.

Pada saat yang sama, ekosistem IoT dan perangkat gaya hidup Xiaomi menunjukkan pertumbuhan stabil dan mempertegas visi perusahaan di ranah rumah pintar. Pendapatan segmen ini mencapai Rp65 triliun, dengan margin laba kotor meningkat signifikan. 

Tonggak penting hadir ketika jumlah perangkat IoT yang terhubung di platform Xiaomi melampaui 1 miliar unit, menunjukkan betapa kuatnya posisi perusahaan dalam membangun ekosistem lintas perangkat. 

Untuk memperkuat kemampuan produksi, Xiaomi juga telah mengoperasikan pabrik peralatan rumah tangga pintar pertamanya, yang mampu memproduksi hingga 7 juta unit AC per tahun. 

Kehadiran pabrik ini melengkapi rantai manufaktur Xiaomi dari smartphone, kendaraan listrik, hingga perangkat rumah pintar.

Pertumbuhan ekosistem juga didukung oleh kinerja layanan internet, yang kembali mencatat rekor pendapatan. 

Dengan kontribusi Rp22,1 triliun, layanan internet menjadi salah satu segmen dengan margin tertinggi di Xiaomi. 

Basis pengguna aktif bulanan terus berkembang, dengan MAU global mencapai 741,7 juta dan MAU China mencapai 187,3 juta. Pertumbuhan pengguna menjadi fondasi utama ekspansi pendapatan layanan internet luar negeri yang tumbuh lebih dari 19%.

Di balik seluruh pencapaian finansial ini, terdapat dorongan kuat dari investasi teknologi Xiaomi. Pengeluaran R&D pada Q3 meningkat drastis 52,1 persen YoY, mencapai Rp21,4 triliun—rekor tertinggi sepanjang sejarah Xiaomi. 

Investasi ini tidak hanya diarahkan pada teknologi otomotif, tetapi juga pengembangan model AI besar, sistem rumah pintar futuristik Xiaomi Miloco, serta penyempurnaan HyperOS 3 yang menghubungkan smartphone, kendaraan, dan perangkat rumah pintar ke dalam satu ekosistem terpadu.

×
back to top