×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Mengatasi dilema memilih password untuk akun online

Oleh: Riandanu Madi Utomo - Sabtu, 13 Januari 2018 14:00

Lebih baik mana, password kuat sulit diingat atau password lemah mudah diretas?

Mengatasi dilema memilih password untuk akun online

Meningkatknya digitalisasi di berbagai layanan membuat masyarakat kini harus memiliki banyak sekali akun agar bisa mengakses layanan tersebut. Masalahnya, masyarakat yang merupakan pengguna layanan digital tersebut memiliki dilema dalam menentukan password.

Beberapa pengguna memilih menggunakan password yang kuat dan berbeda untuk setiap akun sehingga tidak ada yang bisa diretas atau dieksploitasi, namun berisiko mengalami lupa password setelah beberapa waktu. Sementara pengguna lain memilih password yang mudah diingat sehingga membuat hidup mereka jauh lebih mudah, tetapi hal tersebut justru membuat para penjahat siber mudah mengatahui password yang digunakan.

Mengatasi dilema opsi pertama - password yang kuat namun sulit diingat

Menurut penelitian dari Kaspersky Lab, banyak responden yang memahami kebutuhan akan password yang kuat untuk mengamankan akun mereka. Ketika ditanya tiga akun online mana saja yang membutuhkan password yang kuat, 63 persen responden memilih akun perbankan online, 42 persen memilih aplikasi pembayaran termasuk e-wallet, dan 41 persen memilih akun belanja online.

Namun, cukup sulit untuk mengingat semua password kuat ini yang berarti pengguna memiliki kecenderungan untuk melupakannya dan kemungkinan tidak bisa mengakses akun mereka. Dua dari lima (38 persen) responden tidak dapat dengan cepat mengingat kembali password untuk akun online pribadi mereka ketika mereka lupa. Hal ini menyebabkan perasaan frustrasi atau stress jika aktivitas normal mereka menjadi terhambat atau bahkan tidak dapat melakukannya dikarenakan permasalahan ini.

Ketika membahas permasalahan penyimpanan password, setengah (51 persen) dari responden menyimpan password dengan tidak aman, seperempat (23 persen) responden menuliskannya di notepad sehingga mereka tidak perlu mengingatnya, yang juga membahayakan keamanan mereka.

Meningkatknya digitalisasi di berbagai layanan membuat masyarakat kini harus memiliki banyak sekali akun agar bisa mengakses layanan tersebut. Masalahnya, masyarakat yang merupakan pengguna layanan digital tersebut memiliki dilema dalam menentukan password.

Beberapa pengguna memilih menggunakan password yang kuat dan berbeda untuk setiap akun sehingga tidak ada yang bisa diretas atau dieksploitasi, namun berisiko mengalami lupa password setelah beberapa waktu. Sementara pengguna lain memilih password yang mudah diingat sehingga membuat hidup mereka jauh lebih mudah, tetapi hal tersebut justru membuat para penjahat siber mudah mengatahui password yang digunakan.

Mengatasi dilema opsi pertama - password yang kuat namun sulit diingat

Menurut penelitian dari Kaspersky Lab, banyak responden yang memahami kebutuhan akan password yang kuat untuk mengamankan akun mereka. Ketika ditanya tiga akun online mana saja yang membutuhkan password yang kuat, 63 persen responden memilih akun perbankan online, 42 persen memilih aplikasi pembayaran termasuk e-wallet, dan 41 persen memilih akun belanja online.

Namun, cukup sulit untuk mengingat semua password kuat ini yang berarti pengguna memiliki kecenderungan untuk melupakannya dan kemungkinan tidak bisa mengakses akun mereka. Dua dari lima (38 persen) responden tidak dapat dengan cepat mengingat kembali password untuk akun online pribadi mereka ketika mereka lupa. Hal ini menyebabkan perasaan frustrasi atau stress jika aktivitas normal mereka menjadi terhambat atau bahkan tidak dapat melakukannya dikarenakan permasalahan ini.

Ketika membahas permasalahan penyimpanan password, setengah (51 persen) dari responden menyimpan password dengan tidak aman, seperempat (23 persen) responden menuliskannya di notepad sehingga mereka tidak perlu mengingatnya, yang juga membahayakan keamanan mereka.

Mengatasi dilema opsi kedua - password yang lemah mudah diretas

Sebagai alternatif untuk dilema password opsi pertama dan untuk menghindari frustrasi karena harus mengingat password yang panjang, beberapa pengguna mengembangkan sebuah kebiasaan buruk membuat password yang lemah. Misalnya, 10 persen responden hanya menggunakan satu password untuk semua akun online mereka, sehingga memungkinkan mereka untuk menjalani kehidupan online mereka secara mulus, tanpa perlu berjuang mengingat bagaimana cara login ke akun online apapun. Hal ini terus terjadi sampai penjahat siber berhasil mendapatkan satu password tersebut dan mengakses semua akun online, tentu saja untuk keuntungan diri mereka sendiri.

Kenyataannya, 17 persen responden yang disurvei oleh Kaspersky Lab menghadapi ancaman, atau bahkan telah mengalami, salah satu akun online mereka diretas dalam 12 bulan terakhir. E-mail menjadi akun online yang paling ditargetkan (41 persen), diikuti oleh media sosial (37 persen), rekening perbankan (18 persen) dan akun belanja (18 persen). Tentu saja ancaman keamanan ini membuat opsi kedua kali ini bukan merupakan pilihan yang tepat. Lalu apa solusinya?

Mengatasi dilema opsi ketiga - Selalu ada opsi terakhir

Menurut Kaspersky Lab, responden seharusnya tidak hanya dibatasi dengan dua opsi dalam mengatasi dilema password mereka. Sebenarnya mereka tidak perlu berkompromi, karena Andrei Mochola, Head of Consumer Business di Kaspersky Lab mengatakan ada opsi lain yang bisa dilakukan yaitu dengan membuat satu password yang sangat kuat untuk melindungi password lainnya.

"Jika pengguna memiliki password yang kuat yang dapat mereka ingat setiap saat, ini berarti mereka tidak hanya dapat mengakses semua akun online yang mereka miliki, kapan pun mereka membutuhkannya, tetapi informasi yang tersimpan di akun tersebut juga akan aman dari jangkauan hacker," kata Mochola.

Opsi ini bisa diterapkan dengan cara menggunakan aplikasi atau software khusus untuk menyimpan password. Aplikasi tersebut memungkinkan Anda untuk menyimpan password yang berbeda untuk setiap akun online dan menguncinya dengan satu password utama. Kaspersky Lab mengatakan cara ini merupakan yang paling ampuh jika ingin akun Anda lebih aman.

Tag

Tagar Terkait

×
back to top