×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Terlepas dari kripto dan NFT, apa manfaat blockchain sebenarnya?

Oleh: Zhafira Chlistina - Kamis, 20 Januari 2022 12:17

Setelah mengetahui lebih banyak tentang NFT, berikut defisini dan penjelasan lebih mendasar tentang blockchain.

Manfaat blockchain terlepas dari kripto dan NFT

Blockchain dan cryptocurrency adalah hal yang makin populer belakangan ini. Topik terkait mata uang kripto memang telah menggemparkan masyarakat Indonesia dan bahkan dunia, setelah peristiwa NFT selfie Ghozali EVERYDAY mencuat. Banyak orang kini berinvestasi pada NFT atau mata uang kripto lainnya seperti Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, Shiba Inu, dan masih banyak lagi, seperti dilaporkan oleh Fortune (20/1).

NFT maupun cryptocurrency memiliki kaitan erat dengan teknologi blockchain. Ketiganya berjalan beriringan, namun blockchain memiliki aplikasi dan kegunaan yang jauh lebih luas untuk semua jenis bisnis. Faktanya, menurut Blockdata, 81 dari 100 perusahaan teratas global sudah menggunakan teknologi blockchain.

Terlebih lagi, Research and Markets memperkirakan pasar blockchain akan tumbuh 68,4% pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR), mencapai sekitar USD67,4 miliar pada tahun 2026.

Di samping pentingnya teknologi blockchain, banyak yang masih tidak mengerti persis apa itu blockchain dan mengapa begitu banyak perusahaan berinvestasi di dalamnya. Bahkan mereka yang berinvestasi dengan NFT atau Bitcoin mungkin tidak mengerti bagaimana penerapan blockchain jauh melampaui cryptocurrency.

Menurut Investopedia melalui SlashGear (20/1), pada tingkat pengertian yang paling dasar, blockchain adalah cara lain untuk menyimpan data, seperti database tradisional. Namun, tidak seperti database tradisional dimana data disimpan dalam tabel dan bidang, data blockchain disimpan dalam “blok.”

Elemen kunci dari blockchain adalah data yang tidak dapat diubah. Setiap blok dapat menampung sejumlah data tertentu, dan setelah blok tersebut diisi, datanya tidak dapat diubah bahkan jika data tersebut mengandung kesalahan. Sebagai gantinya, blok baru berisi versi data yang sudah dikoreksi, dan kedua blok dapat dilihat atau diperiksa. Masing-masing blok data ini bergabung dalam chain of blocks atau rantai blok.

Salah satu keuntungan terbesar dari blockchain, dibandingkan database tradisional, adalah sifatnya yang terdistribusi, seperti yang dipaparkan Investopedia. Sementara database tradisional ditempatkan di satu server atau sekelompok server, buku besar blockchain terdistribusi di banyak komputer yang berbeda, dimana masing-masing memiliki salinan buku besar tersebut. Distribusi blockchain ini membuatnya hampir tidak mungkin untuk dipalsukan atau dikompromikan diam-diam. Sebab, apabila ada perubahan pada salinan buku besar, akan terlihat jelas dimana perubahan tersebut.

Sifat terdistribusi ini adalah salah satu alasan mengapa blockchain menjadi sangat populer di kalangan bisnis, menurut Harvard Business Review. Lembaga keuangan, misalnya, semakin banyak menggunakan blockchain untuk menyimpan, memverifikasi, dan mengamankan catatan keuangan. Kualitas data yang tidak dapat diubah, dikombinasikan dengan sifatnya yang terdistribusi, memastikan integritas dan melindungi data dari kehilangan, manipulasi, atau peretasan.

×
back to top