Perusahaan telekomunikasi didenda $1 juta terkait penyebaran robocall deepfake Joe Biden
Pesan yang disebarkan dalam panggilan robocall tersebut memanipulasi suara Presiden Biden untuk mengarahkan para pemilih agar tidak datang ke tempat pemungutan suara.
Lingo Telecom, sebuah perusahaan telekomunikasi, dikenai denda sebesar $1 juta oleh Komisi Komunikasi Federal (FCC) setelah terbukti menyalurkan robocall yang menggunakan deepfake suara Presiden Joe Biden. Robocall ini diduga kuat bertujuan mempengaruhi pemilih di New Hampshire dalam pemilihan pendahuluan Demokrat pada Januari lalu.
Dilansir dari The Verge (22/8), pesan yang disebarkan dalam panggilan robocall tersebut memanipulasi suara Presiden Biden untuk mengarahkan para pemilih agar tidak datang ke tempat pemungutan suara. Menurut FCC, tindakan ini merupakan pelanggaran serius terhadap integritas komunikasi publik dan proses demokrasi.
FCC juga mengidentifikasi Steve Kramer, seorang konsultan politik, sebagai otak di balik penggunaan teknologi kecerdasan buatan generatif dalam kampanye robocall tersebut. Kramer sebelumnya telah diajukan untuk membayar denda sebesar $6 juta atas keterlibatannya.
Dalam penyelesaian terbaru dengan FCC, Lingo Telecom diwajibkan untuk mematuhi aturan ketat mengenai otentikasi ID penelepon dan menerapkan prinsip "kenali pelanggan Anda" untuk memastikan keakuratan informasi yang diberikan oleh pelanggannya. FCC juga mengharuskan Lingo untuk memperkuat proses verifikasi terhadap informasi yang diterima dari penyedia upstream mereka. Hingga saat ini, pihak Lingo belum memberikan komentar resmi terkait kasus ini.
"Setiap orang berhak mengetahui bahwa suara yang mereka dengar adalah asli dan bukan hasil manipulasi," tegas Ketua FCC Jessica Rosenworcel dalam pernyataannya. "Jika kecerdasan buatan digunakan, hal itu harus disampaikan dengan jelas kepada setiap konsumen, warga negara, dan pemilih. FCC akan mengambil tindakan tegas ketika kepercayaan terhadap jaringan komunikasi kita dipertaruhkan."
Kasus ini juga mendorong FCC untuk mengambil langkah lebih jauh dalam mengatur penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam komunikasi politik. Pada Februari lalu, FCC mengadopsi larangan penggunaan suara yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan dalam robocall tanpa persetujuan penerima. Selain itu, FCC juga mengusulkan aturan baru yang mengharuskan pengiklan politik untuk mengungkapkan penggunaan teknologi AI generatif dalam iklan di radio dan televisi.
Langkah ini menandai upaya FCC dalam melindungi kepercayaan publik terhadap komunikasi, terutama di tengah meningkatnya penggunaan teknologi canggih dalam politik dan kampanye.