×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Ketegangan dagang AS-Tiongkok dan prospek Bitcoin

Oleh: Erlan - Jumat, 06 Juni 2025 10:08

Ketegangan dagang AS-Tiongkok dan prospek Bitcoin

Ketegangan dagang AS-Tiongkok dan prospek Bitcoin

Diskusi dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok saat ini tengah memanas, terutama setelah pernyataan Presiden Donald Trump pada 4 Mei 2025. Meskipun Trump mengungkapkan kekagumannya pada sosok Xi Jinping, ia juga menyatakan bahwa negosiasi dengan pemimpin Tiongkok tersebut sangat menantang. Isu yang mendasari pernyataan tersebut berkaitan dengan kebijakan dagang yang dipertimbangkan kedua negara, termasuk potensi tarif baru yang dapat memicu kenaikan inflasi.

Data inflasi PCE bulan April yang lebih rendah dari ekspektasi memberikan secercah harapan, namun kekhawatiran investor masih mengarah pada kemungkinan dampak negatif akibat kebijakan tarif baru dan belum adanya sinyal penurunan suku bunga dari The Fed. Selain itu, pertarungan kebijakan dan tuduhan saling melanggar kesepakatan dagang menambah tegang atmosfer pasar internasional.

Fahmi Almuttaqin, seorang analis di platform investasi Reku, menjelaskan bahwa kondisi pasar saat ini ditandai dengan dinamika yang cukup hati-hati. Menurutnya, para investor sedang menunggu data tenaga kerja AS serta keputusan suku bunga dari bank sentral Eropa sebagai indikator penting untuk menentukan langkah selanjutnya.

Ketegangan dagang semakin terasa ketika terdapat tuduhan dari pihak Tiongkok bahwa AS menerapkan pembatasan baru terkait ekspor chip AI, perangkat lunak desain chip, serta rencana pencabutan visa pelajar bagi warga Tiongkok. Di sisi lain, pihak AS menuding bahwa Beijing belum memenuhi komitmen ekspor mineral penting. Meski komunikasi dengan Xi Jinping diharapkan dapat meredakan ketegangan, hingga saat ini belum ada kepastian apakah pembicaraan tingkat tinggi akan segera terjadi.

Di tengah situasi politik dan ekonomi yang penuh ketidakpastian, pergerakan pasar kripto dan saham di AS menunjukkan tren yang cenderung stagnan. Indeks Nasdaq, Dow, dan S&P 500 hanya menyentuh fluktuasi tipis dengan perubahan di bawah 0,35%, mencerminkan sikap “wait and see” para investor. Meskipun Bitcoin sempat mencetak harga tertinggi baru pada 23 Mei lalu, aksi profit taking yang terjadi kemudian membuat momentum kenaikannya menurun.

Namun, aliran dana masuk ke ETF Bitcoin tetap menunjukkan angka positif sebesar $87 juta pada 4 Juni, menandakan keyakinan investor terhadap proyeksi Bitcoin ke depan. Data on-chain seperti MVRV Z-Score yang berada di level 2,6 mengindikasikan bahwa potensi kenaikan Bitcoin masih terbuka lebar.

Dalam menghadapi ketidakpastian pasar, strategi investasi seperti Dollar Cost Averaging (DCA) diyakini menjadi opsi menarik. Fitur inovatif seperti Packs yang disediakan oleh Reku memungkinkan investor untuk dengan mudah mengakumulasi aset kripto blue chip dan ETF saham AS secara berkala. Sistem Rebalancing yang terintegrasi membantu penyesuaian alokasi secara otomatis sesuai kondisi pasar, sehingga strategi DCA dapat dijalankan dengan lebih praktis dan optimal.

Dengan berbagai analisis dan informasi kredibel dari platform seperti Reku, para investor diharapkan dapat lebih bijak dan kritis dalam mengambil keputusan investasi guna mengoptimalkan portofolio mereka dalam lingkungan pasar yang semakin dinamis.

Tag

Tagar Terkait

×
back to top