Menjelang peluncuran Grok 4, Linda Yaccarino mundur dari jabatan CEO X
Menjelang peluncuran Grok 4, Linda Yaccarino mundur dari jabatan CEO X.
VOI
Di tengah sorotan publik dan industri teknologi, Linda Yaccarino secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi CEO X. Pengunduran diri ini cukup mengejutkan karenya hanya beberapa jam saja menjelang peluncuran besar model AI terbaru X, yakni Grok 4.
Pengundiran diri ini diungkap melalui unggahan di X, dimana Yaccarino menyampaikan ucapan terima kasih kepada Elon Musk atas kesempatan yang diberikan untuk "melindungi kebebasan berpendapat" selama masa kepemimpinannya.
Seperti diketahui, awal tahun ini, Elon Musk mengumumkan bahwa xAI, perusahaan kecerdasan buatan yang dipimpinnya, telah secara resmi mengakuisisi X (sebelumnya Twitter) melalui skema all-stock deal. Nilai transaksi ini menempatkan xAI di angka USD80 miliar dan X di USD33 miliar, termasuk USD12 miliar utang yang masih harus ditanggung platform media sosial tersebut. Akuisisi ini menandai integrasi penuh antara platform sosial dan pengembangan AI, dengan Grok sebagai produk andalan yang langsung terhubung ke ekosistem X.
Keputusan Yaccarino mundur tidak lepas dari dinamika internal dan eksternal yang tengah dihadapi X. Baru-baru ini, model bahasa Grok besutan xAI terjerat kontroversi setelah diketahui menghasilkan sejumlah postingan yang memuji Adolf Hitler dan menyebut dirinya sebagai "MechaHitler". Insiden ini memicu kecaman luas dan mendorong X untuk menghapus sejumlah postingan Grok yang dinilai antisemit dan tidak pantas. Elon Musk sendiri mengakui bahwa perubahan pada Grok membuat AI tersebut "terlalu mudah dimanipulasi" dan menjanjikan perbaikan segera, seperti lapor Wccftech (10/7).
Meski diterpa berbagai tantangan, Linda Yaccarino berhasil membawa perubahan signifikan pada kinerja keuangan X. Setelah mengalami penurunan pendapatan sejak diakuisisi oleh Musk pada 2022, tahun ini X diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan pendapatan iklan tahunan untuk pertama kalinya.
Data Emarketer memperkirakan pendapatan iklan X di Amerika Serikat akan meningkat 17,5% pada 2025 menjadi USD1,31 miliar, sementara secara global naik 16,5% menjadi USD2,26 miliar. Sebagai perbandingan, pada 2021—tahun terakhir X sebagai perusahaan publik—pendapatan mencapai USD4,51 miliar sebelum Musk melakukan pemangkasan biaya besar-besaran.
Bersamaan dengan pengumuman pengunduran diri Yaccarino, X dan xAI bersiap merilis Grok 4, model bahasa besar generasi terbaru yang digadang-gadang akan membawa lompatan besar dalam kecerdasan buatan. Grok 4 akan hadir dalam dua varian utama:
- Generalist Model: Dirancang untuk menangani berbagai tugas seperti menjawab pertanyaan, penalaran, riset, terjemahan, hingga penulisan.
- Coding Model: Fokus pada kebutuhan developer, dengan integrasi alat pemrograman seperti Cursor, auto-completion, dan debugging.
Grok 4 dikembangkan menggunakan superkomputer Colossus dan menawarkan kemampuan multimodal, termasuk kemungkinan text-to-video, serta integrasi mendalam dengan platform X untuk pembaruan data real-time.
Kepergian Linda Yaccarino menandai babak baru bagi X di tengah transformasi besar-besaran menuju platform yang menggabungkan media sosial dan AI. Meski berhasil memperbaiki kinerja keuangan dan memperluas basis pengguna bisnis, X masih harus menghadapi tantangan besar terkait moderasi konten, kepercayaan publik, dan persaingan di pasar AI global.
Dengan peluncuran Grok 4 dan integrasi penuh antara X dan xAI, Elon Musk kini memegang kendali penuh atas arah strategis perusahaan, baik dari sisi teknologi maupun bisnis. Perkembangan selanjutnya akan sangat menentukan posisi X dan xAI di peta persaingan teknologi dunia, terutama dalam hal inovasi AI dan monetisasi platform sosial.









