iPhone 6s mulai dirakit di India
Apple mulai merakit iPhone 6s di India sehingga harganya bisa dipangkas
Selama ini Apple diketahui memproduksi iPhone di China melalui beberapa rekanan manufaktur, sementara iPhone SE diproduksi di India. Namun kabar terbaru melaporkan bahwa Apple juga memulai produksi iPhone seri 6s di India.
Melalui mitranya Winstron, Apple memulai kontrak untuk menguji coba produksi model iPhone 6s Plus di manufaktur yang berada di Bengaluru, India. Menurut Economic Times yang mengutip dua eksekutif industri, uji coba produksi iPhone 6s Plus diperkirakan akan diikuti oleh produksi komersial dalam beberapa minggu ke depan.
Langkah ini berpotensi menurunkan harga unit iPhone 6s Plus. Pasalnya dengan dirakit secara lokal, biaya produksinya akan terpangkas 5-7 persen sebagaimana dijelaskan sumber itu. Dengan begitu, langkah tersebut juga akan membantu membuat iPhone setara dengan ponsel OnePlus dan Samsung yang semuanya diproduksi secara lokal di India.
"Namun, koreksi harga mungkin tidak segera terjadi karena Winstron tidak akan mampu sepenuhnya memenuhi seluruh kebutuhan manufaktur iPhone 6s Plus di India, sehingga impor dari China akan terus berlanjut," kata salah satu sumber.
- ChatGPT Jadi Aplikasi iPhone Terpopuler 2025, Threads Bikin Kejutan di Posisi Kedua
- Apple Diprediksi Jadi Pemimpin Pasar Smartphone di 2025, Akhiri Dominasi Samsung
- Apple Siapkan iOS 27, Fokus Pada Performa Lebih Stabil dan Fitur AI yang Lebih Cerdas
- Apple Dilaporkan Bersiap Ganti Tim Cook Tahun Depan, John Ternus Jadi Kandidat Terkuat
Harga untuk unit iPhone 6s Plus yang dirakit secara lokal di India akan menurun 5-7 persen, setelah pabrik di Bengaluru menggerakan produksi untuk memenuhhi permintaan konsumen. Sebelumnya, iPhone SE pun mampu dijual dengan harga cukup terjangkau karena dirakit secara lokal.
Manufaktur lokal dari iPhone SE bahkan membantu mengisolasi model tersebut dari kenaikan harga 6-7 persen yang mempengaruhi banyak perusahaan. Pasalnya bea masuk ponsel meningkat menjadi 15 persen, setelah sebelumnya aturan memberlakukan bea masuk 10 persen. Demikian dilansir Economic Times (14/4).








