Intel pangkas sepertiga karyawan hingga akhir 2025
Intel Corporation mengumumkan akan memangkas sekitar sepertiga tenaga kerjanya.
Source: Intel
Intel Corporation mengumumkan akan memangkas sekitar sepertiga tenaga kerjanya, menurunkan jumlah karyawan 108.900 menjadi sekitar 75.000 pegawai pada akhir 2025, sebagaimana dilansir dari Engadget. Langkah ini diumumkan bersamaan dengan laporan keuangan kuartal kedua tahun fiskal ini, sebagai bagian dari upaya perusahaan menurunkan beban operasional non-GAAP menjadi US$17 miliar pada 2025 dan US$16 miliar pada akhir 2026.
CEO Lip-Bu Tan, yang menggantikan Pat Gelsinger pada Maret lalu, menegaskan pemangkasan ini merupakan “kemajuan awal dalam meningkatkan eksekusi dan efisiensi operasional.” Selain PHK massal, Intel juga membatalkan beberapa proyek ekspansi fasilitas di Jerman dan Polandia. Seluruh operasi pengujian dan perakitan di Kosta Rika akan digabungkan ke fasilitas di Vietnam dan Malaysia. Di Amerika Serikat, rencana pembangunan fasilitas baru di Ohio akan diperlambat guna mengendalikan pengeluaran modal.
Restrukturisasi mencakup berbagai divisi, termasuk manufaktur, riset & pengembangan, serta penjualan dan pemasaran. Meskipun Intel belum merinci pengurangan per divisi, perusahaan menyatakan setiap keputusan dibuat dengan mempertimbangkan dampak terhadap inovasi produk dan layanan pelanggan. Fokus utama akan dialihkan ke pengembangan teknologi fabrikasi lanjutan—termasuk proses 3 nanometer—serta riset komputasi kuantum, demi memperkuat daya saing melawan rival seperti TSMC dan Samsung.
Untuk meminimalkan dampak sosial, Intel menyiapkan paket pesangon dan program reskilling guna membantu karyawan terdampak mencari peluang baru di industri semikonduktor dan teknologi. Langkah ini juga meliputi dukungan penempatan kerja melalui jaringan mitra perusahaan.
- SCALECON AI 2025 Dorong Transformasi Nyata Bisnis Indonesia ke Era Kecerdasan Buatan
- Global Sources Indonesia 2025 Hadirkan Sesi Konferensi Inspiratif Bersama Helmy Yahya, Theo Derick, Samuel Christ, dan Leo Giovanni
- Kenapa Bisnis Kecil Harus Mulai Bangun Sistem Otomatis Sejak Dini
- Ant Digital luncurkan GenAI perdana di Indonesia
Investor menanggapi positif langkah efisiensi biaya tersebut; harga saham Intel sempat naik sekitar 2% setelah pengumuman, menandakan optimisme pasar terhadap prospek profitabilitas jangka panjang. Namun, analis memperingatkan keberhasilan restrukturisasi sangat bergantung pada kemampuan Intel meluncurkan produk baru tepat waktu dan mempertahankan hubungan baik dengan mitra manufaktur.
Pemangkasan tenaga kerja dan konsolidasi fasilitas ini menegaskan komitmen Intel untuk mengembalikan momentum pertumbuhan dan mengekang biaya operasional. Dengan fokus pada riset chip berkinerja tinggi dan pengendalian pengeluaran, Intel berharap dapat mempertahankan posisinya di industri semikonduktor global yang semakin kompetitif.









