HP perkuat manufaktur berkelanjutan di Batam

HP Indonesia resmi membuka fasilitas manufaktur baru di Batam, bekerja sama dengan PT Sat Nusapersada. Peresmian ini menandai komitmen perusahaan dalam memperkuat industri teknologi lokal, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan menerapkan prinsip keberlanjutan. Fasilitas ini diharapkan menjadi tulang punggung produksi perangkat teknologi berstandar global sekaligus mendorong transformasi digital Indonesia.

Acara peresmian dihadiri oleh Juliana Cen, Managing Director HP Indonesia, serta perwakilan pemerintah seperti Setia Diarta (Dirjen ILMATE Kemenperin) dan Noudhy Valdryno (Deputi Komunikasi Presiden). Setia Diarta menyatakan, “Fasilitas ini memperkuat rantai pasok nasional, meningkatkan penyerapan tenaga kerja, dan mendukung alih teknologi. Ini selaras dengan visi pemerintah menjadikan Indonesia pusat manufaktur Asia Tenggara.”

Juliana Cen menambahkan, “Investasi ini bukan hanya tentang inovasi, tetapi membangun ekosistem dinamis di mana bisnis dan talenta lokal berkembang. Kami optimis fasilitas ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi, kemajuan teknologi, dan percepatan transformasi digital Indonesia.”

Fasilitas seluas 8 hektar ini dilengkapi teknologi mutakhir seperti server PRISM untuk konfigurasi presisi notebook, sistem konveyor otomatis, dan lift kargo berkapasitas 15 ton. Ruang produksi memenuhi standar ISO 7 (ruang bersih) dan ISO 50001 (efisiensi energi). HP juga mengedepankan keberlanjutan dengan penggunaan energi surya, biodiesel ramah lingkungan, forklift listrik, serta daur ulang air limbah.

Fasilitas ini memproduksi tiga varian notebook HP 240R G9 (Intel i3, i5, i7) dan printer HP Smart Tank Series (583 Wireless, 523, 215 Wireless). Seluruh produk telah memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan skor rata-rata 27% untuk laptop dan 32% untuk printer. “Ini bukti nyata komitmen HP dalam mendukung regulasi pemerintah dan meningkatkan daya saing produk lokal,” tegas Juliana.

Keberadaan fasilitas ini tidak hanya menyerap tenaga kerja terampil, tetapi juga membuka peluang pengembangan UMKM di sektor pendukung industri teknologi. Langkah HP sejalan dengan target Indonesia mencapai net-zero emission pada 2060, sekaligus memperkuat posisi Batam sebagai kawasan ekonomi khusus berbasis teknologi.

Dengan investasi senilai ratusan miliar rupiah, HP Indonesia menunjukkan bahwa kolaborasi antara swasta dan pemerintah dapat menciptakan dampak berkelanjutan bagi ekonomi, lingkungan, dan masa depan digital bangsa.