Google pecat ratusan karyawan yang merancang Google Assistant

Google lagi-lagi memecat ratusan karyawan setelah sebelumnya pernah terjadi pada pertengahan 2023 lalu. Kali ini, Google telah memecat ratusan karyawan dan itu termasuk yang bekerja dalam merancang software untuk Google Assistant dan Virtual Reality (VR).

Dilansir dari livemint (11/1), Google juga dikabarkan telah melakukan pemberhentian kerja kepada sejumlah karyawannya di bagian teknisi hardware. Laporan ini didapatkan pertama kali oleh Bloomberg dan Reuters menyebut langkah ini merupakan imbas dari perubahan kebijakan Google sejak pertengahan 2023 lalu.

Jadi Google tampaknya akan mengeliminasi sejumlah pekerjaan yang dinilai kurang efisien sebab kini fungsinya sudah tidak terlalu signifikan lagi. Sebagian besar karyawan yang terdampak yaitu di bagian 1P AR hardware team dan itu lantaran perannya dinilai sudah tidak menjadi prioritas lagi bagi Google.

“Pada pertengahan 2023, sejumlah tim kami mengalami perubahan menjadi lebih efisien serta bekerja lebih baik, dan mampu memanfaatkan sumber daya mereka untuk kebutuhan produk prioritas. Beberapa tim juga mulai melakukan hal serupa dengan perubahan ini, yang mana beberapa peran sudah dieliminasi secara global,” jelas juru bicara Google kepada Reuters.

Dengan adanya pemutusan hubungan kerja ini, maka pastinya jumlah karyawan Google menjadi lebih sedikit. Data sebelumnya pada September 2023 menunjukkan jumlah karyawan Google di seluruh dunia hanya berjumlah 182 ribu orang saja.

Adapun Google saat ini memang tengah gencar berinovasi dalam menciptakan produk berbasis generative artificial intelligence (AI). Salah satu produk unggulan yang dihasilkan dari teknologi tersebut yaitu Bard, sebuah chatbot yang dapat berfungsi sebagai virtual assistant bagi para penggunanya.