Google Maps banyak berisi daftar bisnis palsu
Google Maps dilaporkan berisi sejumlah bisnis palsu di dalam apliksinya. Daftar ini akan merugikan, baik bagi pelaku bisnis begitu juga bagi konsumen.
Source: Google
Salah satu keunggulan Google Maps selain memberikan navigasi adalah tersedianya daftar tempat yang dapat dikunjungi oleh para penggunanya. Dari sejumlah tempat itu, beberapa di antaranya adalah tempat bisnis. Sayangnya, Google Maps dilaporkan dibanjiri dengan daftar bisnis palsu dan nomor telepon yang mengalihkan ke bisnis lain.
Dilansir dari TheVerge (21/6), ada terdapat sekitar ratusan ribu daftar palsu yang muncul di Google Maps setiap bulan. Layanan ini diperkirakan masih memiliki sekitar 11 juta bisnis palsu yang terdaftar.
Dalam studi akademik yang dilakukan pada 2017, Google mengklaim bahwa hanya terdapat sekitar 0,5 persen dari hasil pencarian lokal yang merupakan daftar palsu. Namun hsil temuan yang dilaporkan Wall Street Journal justru menyatakan sebaliknya.
Menurut Wall Street Journal, dari 20 hasil pencarian yang ada, ada 13 yang terdaftar menggunakan alamat palsu. Sementara itu, hanya ada dua bisnis yang ternyata mematuhi pedoman yang diberikan Google. Salah satu pedoman yang menjadi patokan adalah lini bisnis tersebut menentukan titik di lokasi terbuka untuk para pelanggannya. Sedangkan mayoritas bisnis palsu tersebut justru tidak berada di lokasi seperti yang tertera pada Google Maps.
- Google Photos Hadirkan Fitur Baru untuk Edit Video dan Highlight Reel Lebih Mudah
- Google Mudahkan Pencarian dengan Gabungkan AI Overviews dan AI Mode
- Google Rilis Gemini 3, Model AI Paling yang Diklaim Canggih dengan Pemahaman Intensi Pengguna yang Lebih Dalam
- Google Photos Hadirkan Fitur AI Baru, Ini Deretan Kecanggihannya
Biasanya bisnis palsu ini berkisar pada kontraktor, reparasi atau layanan penarik mobil. Bisnis ini merupakan lini bisnis yang dibutuhkan dalam keadaan darurat, sehingga pelanggan biasanya tidak melakukan verifikasi ulang bisnis tersebut.
Untuk diketahui, Google biasanya melakukan verifikasi apakah suatu bisnis disebut sah atau tidak. Verifikasi ini dilakukan dengan mengirimkan kartu pos, menelepon atau mengirim email yang berisi kode numerik untuk masuk ke web Google. Namun sistem ini tidak menjadi masalah bagi para scammer untuk memberikan alamat dan nomor telepon palsu.
Adanya bisnis palsu ini bakal merugikan bisnis legal dan para pelanggannya. Sedangkan di lain pihak, scammer akan menuai manfaat dari hal tersebut. Sejak daftar palsu ini dibuat, seorang juru bicara Google mengatakan bahwa perusahaan telah menambahkan pertahanan baru untuk kategori bisnis dengan risiko tinggi.
Ironisnya, Google baru saja memberi lebih banyak opsi pada para pemilik bisnis untuk menyesuaikan profil perusahaan mereka dengan hasil pencarian dan aplikasi Google Maps. Kendati begitu, Google menyatakan sedang mencari cara untuk melaporkan profil bisnis yang mencurigakan dan mengarahkan orang untuk melaporkan aktivitas penipuan di Business Redressal Complaint Form.








