Facebook targetkan 4 juta orang daftar pemilu AS
Facebook bertujuan untuk mendaftarkan hingga 4 juta pemilih, meningkat dua kali lipat dibanding tahun pemilu sebelumnya.
Mark Zuckerberg mengumumkan peluncuran upaya untuk mendapatkan suara terbesar di Facebook, jelang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2020. Raksasa media sosial itu bertujuan untuk mendaftarkan hingga 4 juta pemilih, meningkat dua kali lipat dibanding tahun pemilu sebelumnya.
CEO Facebook itu kepada USA Today mengatakan dirinya meyakini Facebook dan platform lainnya dapat memainkan peran positif dalam hal pemilihan umum.
"Pemilu 2020 tidak seperti pemilu lainnya. Itu akan menjadi kampanye yang panas, dan itu sebelum pandemi - sebelum pembunuhan George Floyd dan begitu banyak orang lain memaksa kita untuk menghadapi kenyataan menyakitkan (tentang) rasisme sistemik di Amerika," kata Zuckerberg.
"Orang-orang menginginkan pertanggungjawaban, dan dalam demokrasi cara utama kita melakukannya adalah melalui pemungutan suara."
Pusat Informasi Pemungutan Suara
Facebook juga akan menghadirkan inisiatif Pusat Informasi Pemungutan Suara di platform-nya, Instagram serta Messenger. Dukungan ini akan memberikan informasi tentang cara mendaftar dan informasi lainnya terkait pemilu, serupa dengan pusat informasi Covid-19 yang juga tersedia di Facebook Indonesia. Pusat informasi ini akan ditempatkan di Beranda beberapa aplikasi milik Facebook guna memastikan semua pengguna dapat melihatnya.
Selain itu, Facebook berencana mengenalkan alat baru di AS yang akan memungkinkan pengguna memilih untuk hanya melihat sedikit iklan politik di feed mereka.
Pengumuman inisiatif ini muncul di tengah meningkatnya pengawasan terhadap peran yang dimainkan Facebook dalam pemilu dan kontroversi komitmen Zuckerberg atas kebebasan berekspresi di Facebook. Namun kemudian Zuck mengatakan kepada karyawan perusahaan, dirinya terbuka untuk beberapa perubahan akan cara platform-nya menangani konten.
