Bos Qualcomm selangkah lebih dekat rebut perusahaan
Paul Jacobs yang menjadi eksekutif Qualcomm kabarnya sedang mempersiapkan akuisisi produsen chip tersebut
Paul Jacobs yang menjadi eksekutif Qualcomm kabarnya tengah dalam pembicaraan dengan investor strategis untuk mendongkrak tawaran yang digunakan untuk mengambil alih perusahaan sepenuhnya. Menurut sumber yang dikutip CNBC, ambisi ini bahkan akan berlagsung dua bulan mendatang jika benar-benar terwujud.
Selanjutnya Qualcomm akan dijalankan sepenuhnya secara pribadi oleh Paul Jacobs. Salah satu investor yang terkait dalam pembicaraan dengan Jacobs yaitu ARM, yang dibeli Softbank pada 2016. Teknologi ARM juga membentuk sebagian besar prosesor yang digunakan pada ponsel pintar dan tablet, termasuk prosesor yang digunakan di chipset besutan Qualcomm.
Namun demikian ARM menyangkal telah melakukan pembicaraan dengan Jacobs terkait kemungkinan akuisisi yang melibatkan Qualcomm. "Belum ada diskusi antara ARM dan Paul Jacobs tentang potensi akuisisi Qualcomm," kata juru bicara ARM.
Demi ambisinya, Jacobs telah menyewa dua bank dan pengacara untuk menangani kesepakatan itu. Ketika kesepakatan selesai, dirinya berharap kurang dari 10 eksekutif ikut terlibat. Pengendalian perusahaan akan tetap berada di Amerika Serikat (AS) sebagaimana rencana Jacobs. Disisi lain, Jacobs juga telah bekerja dengan CFIUS untuk mengatasi masalah potensial terkait keuangan perusahaan.
Untuk diketahui, Jacobs adalah putra dari Irwin M Jacobs yang merupakan salah satu pendiri Qualcomm. Paul Jacobs sendiri pernah menjabat sebagai CEO Qualcomm pada 2005-2014 hingga digantikan Steve Mollenkopf di akhir kepemimpinannya sebagai CEO. Paul Jacobs kemudian menjadi chairman di perusahaan pembuat chip tersebut.
Selain berambisi mengelola Qualcomm secara pribadi, Jacobs juga berniat untuk menyelesaikan sengketa Qualcomm dengan Apple yang masih berlangsung hingga saat ini. Untuk masalah ini, Jacobs mengandalkan hubungannya yang kuat bersama CEO Apple, Tim Cook.
Lebih lanjut, Jacobs berencana untuk mempertahakan bisnis lisensi Qualcomm, tak seperti Broadcom yang berencana menutupnya. Menurut sumber, Jacobs merasa bahwa bisnis lisensi sebenarnya merupakan bagian terkuat dari Qualcomm jika dioperasikan dengan baik. Demikian dilansir CNBC (13/4).
