Bisnis genjot loyalitas konsumen via messaging dua arah
Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan kini berlomba-lomba mengadopsi platform messaging dua arah untuk mempertahankan loyalitas konsumen.

Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan kini berlomba-lomba mengadopsi platform messaging dua arah untuk mempertahankan loyalitas konsumen. Laporan Infobip Messaging Trends 2025 mengungkap bahwa 77% konsumen cenderung memilih, merekomendasikan, atau membayar lebih untuk merek yang menyediakan layanan cepat dan personal. Hal ini mendorong bisnis untuk lebih tanggap dalam memenuhi ekspektasi komunikasi yang dinamis dan responsif.
Tren Utama yang Mengubah Interaksi Bisnis-Konsumen
1. Kematangan Percakapan Jadi Standar Baru
Konsumen kini menginginkan interaksi dengan merek layaknya berbicara dengan manusia yang memahami kebutuhan mereka. Untuk itu, investasi teknologi AI seperti chatbot cerdas menjadi kunci dalam menciptakan percakapan yang relevan dan solutif. Contohnya, platform e-commerce menggunakan AI untuk merekomendasikan produk berdasarkan riwayat belanja atau mengingatkan proses checkout yang tertunda.
- Sebentar lagi kita bisa atur Grid Profile di Instagram sesuka hati
- Penjualan Switch 2 capai 2 kali lipat lebih banyak dari pendahulunya
- Percepat penelitian ilmiah, Imperial College London pakai super komputer dengan Intel Xeon 6
- Lenovo dan NVIDIA percepat adopsi AI dengan hadirkan platform Hybrid AI
2. WhatsApp Dominasi Komunikasi Bisnis
WhatsApp menjadi platform terfavorit konsumen di Indonesia, menguasai 68% trafik pesan bisnis pada 2025 dengan pertumbuhan tahunan 111%. Kemudahan dalam memberikan respons cepat dan personal menjadi alasan utama. Bisnis pun memanfaatkannya untuk conversational marketing, seperti mengirim promo spesial atau notifikasi pengiriman.
3. Industri Unggulan: E-commerce hingga Kesehatan
Secara global, transportasi & logistik menjadi sektor dengan pertumbuhan pesan instan tertinggi (48%), terutama untuk pelacakan pengiriman. Di Indonesia, e-commerce mendominasi dengan peningkatan volume pesan 30%, disusul sektor keuangan (25%) dan kesehatan (20%) yang memanfaatkan pesan instan untuk notifikasi transaksi dan pengingat jadwal medis.
4. Strategi "Glocal": Gabungkan Global & Lokal
Menyiasati pasar Indonesia yang unik, bisnis sukses mengonversi momen global seperti Black Friday menjadi relevan dengan budaya lokal. Contohnya, personalisasi pesan selama Ramadan berhasil meningkatkan pemesanan hotel hingga 25% dan konversi penjualan e-commerce sebesar 40%.
Menurut Kukuh Prayogi, Business Lead Infobip Indonesia, penggunaan strategi omnichannel wajib diadopsi bisnis. Contoh nyata datang dari Segari, platform e-grocery yang berhasil menangani 90% pertanyaan konsumen lebih cepat melalui integrasi data pelanggan (People CDP) dan layanan obrolan lintas platform. Dengan omnichannel, bisnis tetap bisa mempertahankan kanal tradisional seperti SMS sambil menjangkau generasi digital.
Laporan Infobip menegaskan bahwa masa depan bisnis bergantung pada kemampuan beradaptasi dengan preferensi komunikasi konsumen. Platform dua arah seperti WhatsApp bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan untuk membangun hubungan jangka panjang. Bagi pelaku usaha, inovasi dalam personalisasi dan kecepatan respons akan menjadi pembeda di tengah pasar yang semakin kompetitif.