×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

AS umumkan AI Action Plan, sebut negara mereka paling depan dalam pengembangan AI

Oleh: Nur Chandra Laksana - Kamis, 24 Juli 2025 18:02

AS umumkan AI Action Plan, sebut negara mereka paling depan dalam pengembangan AI.

AS umumkan AI Action Plan Source: Pixabay/Gerd Altmann

Berada di era persaingan kecerdasan buatan (AI) yang kian intens, Amerika Serikat kembali mengguncang dunia dengan peluncuran “AI Action Plan” oleh presiden Donald Trump. Rancangan ini tak hanya menjadi sorotan nasional, tapi juga global, sebab ambisinya terang-terangan menempatkan Amerika di posisi puncak dalam lomba teknologi yang kini menjadi penentu kekuatan ekonomi dan militer dunia.

Melalui tiga pondasi utamanya — mempercepat inovasi, membangun infrastruktur domestik, serta menjaga dominasi teknologi AI Amerika di pasar global — presiden menekankan pentingnya pengamanan ekosistem AI nasional. Salah satu langkah awal yang disorot adalah penghilangan hambatan birokrasi dan regulasi yang rumit bagi pelaku industri, baik dari sektor swasta maupun penelitian akademik. Regulasi yang dianggap memberatkan pada masa administrasi sebelumnya kini dirombak agar investasi dan riset AI bisa melaju tanpa keraguan.

Pada pilar pertama, strategi percepatan inovasi diwujudkan lewat penghapusan “red tape” di berbagai lembaga strategis, seperti OSTP, FCC, dan FTC. Koordinasi lintas-departemen ini diyakini akan menumbuhkan iklim yang lebih pasti bagi investasi dan inovasi AI. Amerika juga tertarik mengadopsi model open-source AI yang selama ini banyak berkembang di China, dengan harapan mampu membangun standar global AI sekaligus memperkuat posisi geostrategis di percaturan teknologi dunia.

Tak hanya itu, agenda aksi juga menargetkan peningkatan kapasitas produksi domestik melalui integrasi AI pada sektor robotika, sistem otonom, hingga aplikasi pertahanan. Presiden Trump memperkuat rencana ini lewat program sejenis SBIR, CHIPS R&D, dan Defense Production Act, demi menurunkan ketergantungan pada China sebagai pusat manufaktur dan meningkatkan peran pemain lokal seperti Intel dan Micron.

Sedangkan pilar kedua memfokuskan pada pembangunan infrastruktur AI berskala besar, mulai dari data center, klaster AI nasional, hingga reformasi perizinan lingkungan. Trump menetapkan pengembangan data center berkapasitas tinggi pada lahan federal sebagai prioritas, serta mempercepat perizinan melalui Executive Order, agar dominasi Amerika dalam penyediaan teknologi data center global tetap terjaga.

Dilansir dari laman Wccftech (24/7), masalah energi yang menjadi tantangan utama bagi kelangsungan data center AI juga mendapat perhatian khusus. Pemerintah berencana memperluas jaringan listrik nasional serta menahan penutupan dini pembangkit listrik vital. Langkah ini diambil bukan dengan menambah anggaran, melainkan melalui optimasi manajemen grid dan pemanfaatan sumber daya yang ada secara strategis, agar kebutuhan energi untuk AI tetap terpenuhi tanpa mengorbankan stabilitas listrik nasional.

Pada tataran internasional, pemerintah Trump menegaskan perlunya memperkuat peran Amerika melalui ekspor teknologi AI ke negara-negara sekutu dan mempersempit ruang penetrasi teknologi China. Program ekspor AI yang diinisiasi juga mewajibkan penggunaan ekosistem AS secara menyeluruh oleh pengguna asing, serta penerapan fitur verifikasi lokasi dan monitoring end-use untuk mencegah kebocoran teknologi ke negara berisiko tinggi. Di samping itu, Amerika akan mendesak kerangka kerja internasional yang mencegah lahirnya standar AI bernuansa otoriter dan memfasilitasi persaingan terbuka antara ekosistem Barat dan China.

×
back to top