×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

APJII: Pengguna internet Indonesia hampir capai 200 juta

Oleh: Lely Maulida - Selasa, 10 November 2020 12:37

APJII mengumumkan hasil survei pengguna internet di Indonesia periode 2019-kuartal II 2020. Hasilnya, tercatat jumlah pengguna internet di Indonesia naik menjadi 73,7% dari populasi atau setara 196,7 juta pengguna. 

APJII: Pengguna internet Indonesia hampir capai 200 juta Source: Pexels

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengumumkan hasil survei pengguna internet di Indonesia periode 2019-kuartal II 2020. Hasilnya, tercatat jumlah pengguna internet di Indonesia hingga kuartal II tahun ini naik menjadi 73,7% dari populasi atau setara 196,7 juta pengguna. 

Ketua Umum APJII Jamalul Izza mengungkapkan kenaikan jumlah penggguna itu antara lain disebabkan beberapa faktor, seperti infrastruktur internet cepat atau broadband di Indonesia yang semakin merata berkat Palapa Ring, transformasi digital yang semakin masif akibat pembelajaran online dan kebijakan bekerja dari rumah (work form home) akibat pandemi Covid-10 sejak Maret lalu. 

"Kenaikan itu juga didorong program-program APJII seperti Desa Internet Mandiri yang didukung oleh sekitar 500 anggota Asosiasi," kata Jamal. 

Secara umum, hasil survei APJII yang bekerja sama dengan Indonesia Survey Center (ISC) ini menyebutkan, jumlah pengguna internet per kuartal II tahun ini mencapai 73,7% dari populasi Indonesia. Jumlah ini setara 196,7 juta pengguna internet dimana berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) populasi penduduk Indonesia mencapai 266,9 juta.

"Survei ini menggambarkan ada kenaikan jumlah pengguna internet Indonesia sebesar 8,9 persen atau setara 25,5 juta pengguna di medio tahun ini," ujar Jamal.

Pengguna di Pulau Jawa masih berkontribusi terbesar terhadap kenaikan jumlah pengguna internet, yakni 56,4%. Pengguna internet terbesar kedua berasal dari Pulau Sumatera dengan 22,1%. Disusul Pulau Sulawesi 7%, Kalimantan (6,3%), Bali-Nusa Tenggara (5,2%), dan Maluku-Papua (3%). 

"Kontribusi pengguna yang tinggal di Pulau Jawa naik menjadi 56,4 persen dari 55,7 persen di tahun sebelumnya. Karena pembangunan infrastruktur internet di Jawa terus berkembang sehingga penggunanya juga bertumbuh," ujarnya. 

Yang menarik di survei tahun ini terlihat dari data penetrasi internet di ibukota provinsi. Beberapa ibukota provinsi memiliki penetrasi internet lebih tinggi dibandingkan penetrasi provinsi bahkan nasional yang rata-rata 73,7%. Misalnya, DKI Jakarta 85%; Bandung 82,5%; dan Surabaya 83%. Bahkan Serang di Banten jumlah penetrasinya tembus 100%. 

Perilaku Pengguna Internet 

Survei APJII juga menyoroti perilaku pengguna internet terutama efek pandemi Covid-19. Mayoritas pengguna mengakses internet lebih dari 8 jam dalam satu hari. Selama pandemi juga terdapat pergeseran perilaku pengguna, antara lain dari konten media online yang diakses pengguna. 

"Tahun ini mayoritas konten media online yang diakses pengguna adalah konten pendidikan dan laman sekolah, karena kegiatan pembelajaran jarak jauh selama pandemi," kata Jamal. 

Sementara konten hiburan yang banyak diakses adalah video online (49,3%), game online (16,5%), dan musik online (15,3%).

Lima alasan utama mereka mengakses internet yakni media sosial, komunikasi pesan, game online, dan belanja online. Produk fashion dan kecantikan, produk rumah tangga, dan produk elektronika adalah tiga produk yang banyak dibeli pengguna saat belanja online

Sementara marketplace favorit pengguna adalah Shopee, Lazada, Tokopedia, dan Bukalapak. Sebanyak 68,7% merasa aman bertransaksi internet. Platform media sosial favorit pengguna adalah Facebook, Instagram, dan Twitter. 

"Sebanyak 61% responden sering mengakses YouTube untuk menonton konten film, musik, dan olahraga," ujar Jamal. 

Aplikasi percakapan WhatsApp (WA) banyak digunakan melebihi Line dan FB Messeger, termasuk untuk video call. Sementara untuk aplikasi fintech, mobile banking, dan internet banking adalah tiga layanan keuangan utama yang diakses pengguna internet Indonesia.

Soal perangkat, smartphone adalah perangkat favorit pengguna internet di Indonesia. Jumlahnya mencapai 95,4%. Sementara dari laptop/tablet hanya 19,7% dan komputer PC 9,5%.

"Sebanyak 97,1% mengakses internet dengan membeli paket data dari operator seluler. Ini tantangan bagi kita semua untuk meningkatkan penetrasi fixed broadband ke depan. Untuk itu, APJII siap bekerja sama dengan para pihak terkait," katanya. 

Sisanya, pengguna mengakses internet mengunakana internet di rumah atau kantor, atau akses Wi-Fi restoran/kafe/ruang publik. 

Survei APJII juga menyasar internet di rumah. Hasilnya, mayoritas pengguna tidak berlangganan internet tetap di rumah. Yang berlangganan tetap di rumah masih rendah, hanya 14,5% dari total responden. Dari jumlah itu, 7% berlangganan internet via kabel dan 7,5% wireless

Indihome dan Firstmedia menjadi operator internet tetap favorit responden, disusul CBN dan Biznet. Rata-rata mereka menginginkan kecepatan internet 10-20 Mbps. Sementara biaya pengeluaran internet rumah rata-rata 300-400 ribu rupiah per bulan. Untuk mengetahui hasil survei selengkapnya, Anda dapat mengunjungi situs resmi APJII.

×
back to top