Alasan investor lirik Cumi.id, startup besutan Christian Sugiono
Meski terbilang baru, Cumi.id tak luput dari lirikan investor untuk menggelontorkan dana miliknya. Lantas apa alasannya?
(Foto: Riandanu/Tek.id)
Startup memang tengah menggeliat di Tanah Air. Berbagai sektor kini bahkan dirasuki oleh startup yang mengembangkan bisnis berbasis teknologi. Bukan tanpa alasan, teknologi memang menjadi penyokong kuat di era digital. Tak ayal jika banyak startup bermunculan, menghadirkan inovasi yang berbeda.
Terbaru, Christian Sugiono meluncurkan marketplace sewa menyewa barang melalui platform bertajuk Cumi.id. Secara resmi layanan ini telah tersedia dalam versi web dan mobile di Play Store. Meski terbilang baru, Cumi.id tak luput dari lirikan investor untuk menggelontorkan dana miliknya. Lantas apa alasannya?
Danny Oei Wirianto dalam sesi peluncuran Cumi.id menjelaskan bahwa orang-orang kini memang lebih memilih untuk merasakan pengalaman ketimbang membeli atau memiliki barang secara langsung.
"Kalau kita lihat di dunia atau negara seperti Indonesia, orang-orang lebih ke experience karena memiliki (barang) menjadi beban. Misalnya Uber di Amerika Serikat (AS), mampu menurunkan pembelian mobil. Bahkan sekarang kamar aja bisa seperti Airbnb," katanya di Jakarta (14/5).
- Paxel Raih Aplikasi Harian Terbaik Google Play 2025, Buktikan Dominasi di Layanan Logistik,
- Sora Melesat di Android, 470 Ribu Unduhan di Hari Pertama Ketersediaan di Play Store
- Indonesia, India, dan Vietnam Pimpin Pertumbuhan Aplikasi Digital Global 2025, Game Selular Jadi Pendorong
- Sosialisasi Aplikasi One by IFG Terus Digencarkan, Integrasi Solusi Finansial dan Kesehatan
Melihat tren tersebut, Danny yang juga menjadi direksi di GDP Venture menyebutkan bahwa layanan serupa Cumi.id menjanjikan bagi investor. "Sewa menyewa ini belum ada. Ini akan menjanjikan kerena banyak orang yang lebih senang nyewa dari pada beli," ujarnya.
Untuk diketahui, investor Cumi.id sendiri memang merupakan angel investor atau investor individual. Dalam kesempatan yang sama Danny juga mengungkapkan alasannya bersedia menyuntikkan dana pada startup besutan Chrisian Sugiono tersebut.
Poin utama yaitu adanya kebutuhan pasar dimana banyak orang yang lebih suka menyewa ketimbang harus membeli barang. Dari pandangan tersebut dia kemudian melihat bagaimana konsep yang diusung oleh sebuah startup.
Ada empat poin yang menjadi patokan Danny ketika memutuskan untuk menyuntikkan dana ke startup termasuk Cumi.id. Pertama, startup itu bisa membuat pengguna menghemat biaya sehingga aktivitas yang terkait menjadi lebih praktis.
Kedua, yaitu startup yang mampu menghasilkan pundi dana bagi stake holder. Selain itu, efisiensi waktu dan adanya komunitas yang menjadi patokan bagi Danny dalam memutuskan investasi.
"Saya melihatnya dari kebutuhan dan apapun yang berhasil, ada empat hal. Satu, bisa membuat orang safe uang. Kedua bisa bikin uang buat orang, Cumi kan bisa. Ketiga safe waktu, kebanyakan cari barang pinjaman susah, harus Googling, prosesnya panjang. Kalau kita bisa pangkas, itu akan bantu orang. Keempat adanya komunitas seperti Go-Jek, Cumi juga ada komunitas yang suka pinjam dan meminjam," kata Danny menjelaskan.
"Itu akan menjadi ekosistem yang lama-lama menjadi kuat. Makanya dengan dalil itu, saya mau invest," ujarnya menyimpulkan.
Cumi.id sendiri idenya telah tercetus sejak 1,5 tahun lalu. Namun Christian menyebutkan rekan-rekannya yang juga membangun Cumi.id memiliki kesibukan masing-masing sehingga kesulitan untuk fokus merancang Cumi.id. Belum lagi kesulitan yang dihadapi dalam memikirkan mekanisme pengembalian barang karena Cumi.id bukan platform jual-beli layaknya e-commerce. Oleh karenanya Cumi.id baru diresmikan hari ini (14/5).








