sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
Senin, 09 Agst 2021 19:05 WIB

Review Razer Opus X, minim latensi dan cocok untuk multimedia

Razer Opus X hadir dengan fitur minim latensi hingga 60 ms. Tidak luput pula fitur Active Noise Cancellation agar mampu memblokir suara bising di sekitar.

Review Razer Opus X, minim latensi dan cocok untuk multimedia

Kualitas suara yang baik saat bermain gim merupakan salah satu penentu kemenangan. Selain itu, performa suara yang andal akan meningkatkan pengalaman bermain semakin optimal. Salah satu perangkat audio yang digunakan untuk bermain gim adalah headphone sehingga hanya kita yang mendengar suara gameplay tanpa mengganggu orang lain.

Perangkat headphone nirkabel akan membantu bermain gim di ponsel lebih leluasa karena tidak akan direpotkan oleh untaian kabel. Namun perlu diingat bahwa headphone gaming nirkabel memerlukan latensi yang rendah agar kamu dapat mendengar audio dalam gim secara real-time tanpa jeda.

Adalah Razer Opus X, sebuah headphone  dengan fitur minim latensi hingga 60 ms. Tidak luput pula fitur Active Noise Cancellation agar mampu memblokir suara bising di sekitar. Selain digunakan untuk bermain gim, Razer Opus X juga dirancang untuk mendengarkan musik. Berikut hasil ulasan yang saya lakukan.

Bentuk Ergonomis

Bobot keseluruhan Opus X adalah 270 gram, ini tidak terlalu berat jika digunakan dalam durasi yang lama. Kenyamanan saat dikenakan hadir berkat bantalan kepala yang ada di bawah headband. Meskipun busa bantalan ini tidak terlalu tebal, tetapi dapat membuat kepala saya nyaman. Lapisan pelengkap bantalan ini terbuat dari bahan kulit sintetis, sehingga tidak akan licin.

Sedangkan bantalan masing-masing earcup agak lebih tebal ketimbang bantalan kepala. Busa di dalamnya juga lebih empuk, hal ini memberikan kenyamanan bagi gamer yang menggunakan kacamata karena tidak terlalu menekan. Sayangnya bahan yang digunakan untuk melapisi busa earcup bersifat tidak mudah menyerap keringat.

Meski demikian, saya menyukai desain yang diberikan oleh headphone terbaru buatan razer ini. Pasalnya, kedua rumah driver (kiri dan kanan) beserta engsel-sengselnya cukup fleksibel menyesuaikan bentuk pelipis wajah dan tulang di sekitar telinga. Sebagai informasi, headphone Opus X memiliki rancang bangun over-ear. Dengan demikian cup driver yang dimilikinya mengelilingi telinga, desain seperti ini juga andal memblokir suara luar secara pasif.

Razer mendesain kedua rumah driver dengan engsel yang memungkinkannya berbelok ke kiri dan ke kanan sekitar 90 derajat. Terdapat pula engsel yang memungkinkan rumah driver bergerak ke atas dan ke bawah hingga kemiringan sekitar 10 hingga 15 derajat. kamu juga dapat menyesuaikan panjang headband agar dapat menyesuaikan dengan ukuran kepala. Seluruh mekanisme tersebut memungkinkan kenyamanan dan menyesuaikan ukuran.

Hampir seluruh bodi Opus X menggunakan material plastik. Hal yang perlu diingat adalah bahwa plastik yang digunakannya berkualitas tinggi, sehingga terasa sangat kokoh. Engsel untuk memperpanjang (atau memperpendek) headband terbuat dari bahan logam. Memang, seluruh mekanisme engsel ini sudah banyak digunakan oleh headphone di kelasnya. Namun, intinya adalah, Razer tetap ingin memberikan kenyaman optimal kepada penggunanya.

Pengoperasian

Seluruh tombol kontrol terdapat di unit headphone sebelah kanan. Seluruhnya berjejer rapi di sisi bagian bawah, yang meliputi port USB-C, tombol daya, lampu indikator LED, volume, dan tombol multi-fungsi. Khusus tombol multi-fungsi, ia diapit dengan tombol volume (-/+). Meski tempatnya berdempetan, tombol multi-fungsi tidak akan tertukar saat ingin menekan tombol volume atau sebaliknya.

Port USB-C berguna untuk mengisi baterai Razer Opus X, pengisian tersedia dalam paket penjualan, tetapi tidak dengan charger-nya. Ini bukan menjadi masalah karena kamu dapat menggunakan charger ponsel Android. Lampu LED berfungsi untuk menunjukan kapasitas baterai dan informasi lainnya.

Sangat mudah untuk menghubungkan (pairing) headphone ini ke perangkat pintar yang mendukung (tablet, ponsel, dll). dari keadaan tidak aktif, tekan dan tahan tombol daya hingga lampu LED berubah menjadi berwarna biru dan berkedip. Selanjutnya pilih headphone ini pada pengaturan Bluetooth ponsel yang ingin dihubungkan.

Selain untuk mengaktifkan atau mengaktifkan headphone, tombol daya juga dapat digunakan untuk mengakses ANC dan mengaktifkan mode Quick Attention. Tekan tombol daya untuk melakukan siklus akses: ANC On – Quick Attention On – ANC Off / Quick Attention Off. Mode Quick Attention memudahkan kamu ketika mengobrol dengan orang tanpa membuka headphone. Ini mirip seperti mode Transparent pada beberapa merek.

Ada beragam pengoperasian yang ditawarkan untuk tombol multi-fungsi. Saat mendengarkan musik, tekan sekali untuk play dan tekan sekali lagi untuk melakukan pause. Kamu juga dapat mengganti track lagu ke depan (tekan 2x) atau ke lagu sebelumnya (tekan 3x).

Untuk mengaktifkan asisten digital perangkat terhubung seperti Google Assistant maka kamu harus menekan tombol ini selama 2 detik. Sementara itu, menekan tombol selama 5 detik akan mengaktifkan atau mematikan Gaming Mode. Itu adalah beberapa pengoperasian yang akan diberikan tombol multi-fungsi, tombol ini juga dapat mengakses ketika ada panggilan masuk seperti menerima atau menolaknya.

Untuk melengkapi akses pengoperasian Opus X, ada aplikasi bernama Razer Audio yang tersedia di platform iOS dan Android. Aplikasi ini menyediakan 3 opsi yang menyertakan Equalizer, akses ANC/ Quick Attention (Ambient), dam Game Mode. Equalizer, seluruh opsi yang ada di halaman utama dapat diakses melalui tombol multi-fungsi.

Ada 5 macam preset equalizer (Amplified, Default, Enhanced Bass, Enhanced Clarity, Vocal). Kamu juga dapat mengatur berapa lama headphone akan dapat mati sendiri dengan menekan tombol ikon Settings di kanan atas. Pengaturan ini juga memungkinkan kamu mengganti bahasa.

Performa

Active Noise Cancellation (ANC) pada Razer Opus X berperforma bagus. Fitur ini dapat menghilangkan gangguan bising pada area ruangan secara keseluruhan. Kualitas ANC juga terbukti bagus ketika meredam suara yang sangat bising seperti pemotong keramik. Memang, suara bising tersebut tidak dihilangkan sepenuhnya, tetapi pengurangan yang terjadi bisa dibilang signifikan.

Untuk suara hujan, ANC ini dapat diandalkan dengan baik asal tidak terlalu deras. Selama menggunakannya, ANC cukup unggul ketika meredam suara bising yang stabil dan berfrekuensi agak rendah hingga menengah. Di sisi lain, mode Quick Attention bekerja dengan baik sehingga dapat mendengar suara luar, dengan catatan suara volume musik tidak terlalu tinggi.

Suara yang masih terdengar saat ANC diaktifkan akan hilang seluruhnya ketika saya mulai mendengarkan musik. Untuk menguji suaranya, pertama saya mendengarkan lagu berjudul ‘Never Leave You’ yang dinyanyikan oleh Lumidee. Awal musik mulai, instrumen berfrekuensi menengah dan tinggi terdengar sangat jelas. Pada titik ini, tidak ada frekuensi yang saling bertabrakan.

Masih pada lagu yang sama, suara vokal pada setiap channel (kiri, tengah, kanan) terdengar alami. Awal-awal vokal masuk pada lagu ini dicampur dengan frekuensi tinggi, dan Opus x dapat mempresentasikannya dengan baik. sayangnya, headphone ini kurang mampu menangani frekuensi sangat rendah pada bass di awal-awal lagu.

Meski demikian, bukan berarti kualitas bass tidak bagus. Selain pada frekuensi yang sangat rendah, bass terdengar bagus tanpa mendistorsi suara vokal maupun backing vokal. Hal yang bagus mengenai Opus X adalah soundstage yang lebar. Efek stereo backing vokal terdengar sangat lebar, begitu juga dengan instrumen musik.

Lagu kedua yang saya dengarkan adalah berjudul ‘Boogie back’ yang dilantunkan oleh Miyu Inoue meski tidak terlalu istimewa, frekuensi rendah untuk kualitas bass yang dihasilkan terdengar bagus. Di sisi lain, sekali lagi, sound stage yang diberikannya sangat baik sehingga masing-masing instrumen alat musik di channel kiri dan kanan terdengar cukup jelas.

Karena memiliki separasi stereo yang bagus, alat musik dengan amplitudo rendah terdengar cukup jelas di masing-masing channel. Untuk frekuensi tinggi, seharusnya headphone ini lebih responsif lagi agar suara vokal terdengar lebih alami sebagaimana mestinya.

Tentu saja tidak lupa saya menggunakannya untuk bermain gim, dengan mengaktifkan Game Mode. Ketika saya bermain gim semi-simulasi pesawat perang ‘Wings of Steel’ di ponsel, suara yang terdengar hampir tidak ada latensi. Suara yang saya dengar “secara langsung” dapat didengar saat bermain gim. Inilah yang memungkinkan bermain gim lebih mengasyikan.

Tidak hanya minim latensi, suara simulasi surround juga dapat diandalkan. Ini dapat saya rasakan ketika pesawat musuh berada terbang di belakang saya dengan berbelok-belok sembari menghujani tembakan. Dengan demikian, saya tidak terlalu sulit untuk bermanuver agar dapat menghindari serangan musuh dan berbalik arah untuk melontarkan serangan balik.

Terdapat mikrofon internal pada Razer Opus X, ini dapat digunakan untuk melakukan panggilan telepon atau semacamnya. Saat digunakan untuk konferensi video via aplikasi Zoom, asalkan sinyal internet stabil, suara saya dapat didengar dengan baik tanpa gangguan dengung.

Kesimpulan

Dari segi desain, Razer Opus X memberikan gaya yang cocok untuk masing-masing selera. Pasalnya, Headphone nirkabel ini hadir dalam 3 warna, yakni putih, merah muda, dan hijau. Kebetulan unit yang saya ulas di sini memiliki warna hijau, yang cukup mencerminkan warna aksen Razer.

Sayangnya lapisan earcup pada headphone ini agak membuat berkeringat, jadi mungkin kamu akan sesekali membuka headphone dari kepala dan menyeka keringat dan kembali menggunakannya. Di sisi lain, desain yang diberikan cukup ergonomis dengan mekanisme beberapa engsel yang dimilikinya. Seluruh akses tombol mudah dioperasikan meski tanpa melihatnya.

Aplikasi pendampingnya bisa dibilang hanya sebagai pelengkap, karena selain menawarkan equalizer, kontrol lainnya dapat digunakan di tombol yang ada di headphone. Selain itu, equalizer-nya hanya menyediakan preset, tidak ada manual untuk melakukan kustomisasi setiap frekuensi. Jadi jika ingin mengatur frekuensi secara manual, kamu cukup mengatur equalizer yang ada di ponsel terhubung.

Secara keseluruhan, suara yang diberikannya terbilang bagus jika digunakan untuk mendengarkan musik maupun bermain gim, dan multimedia lainnya. Kualitas ANC yang dihadirkannya dapat meredam suara yang tidak perlu, demi pengalaman yang lebih baik. Jika kamu tertarik membelinya, siapkan uang Rp1.699.000.

85
Razer Opus X
 
Keunggulan
  • Pengoperasian intuitif
  • Soundstage bagus
  • Desain ergonomis
 
Kekurangan
  • Frekuensi sangat rendah terkadang kurang responsif
  • Treble seharusnya lebih baik lagi pada beberapa genre
Share
×
tekid
back to top