sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
Selasa, 08 Jun 2021 12:30 WIB

Review Razer Blackshark V2: ringkas dan fleksibel

Sebagai headset gaming, Blackshark V2 memiliki desain yang cukup ringkas. Malah ini juga tidak berbeda terlalu jauh jika dibandingkan dengan desain headset non-gaming.

Review Razer Blackshark V2: ringkas dan fleksibel

Razer adalah salah satu perusahaan yang terkenal menghadirkan berbagai perangkat periferal komputer, termasuk headset gaming. Perangkat headset gaming yang akan saya ulas di sini adalah Razer Blackshark V2 yang dilengkapi dengan USB Sound Card sehingga menjanjikan suara lebih baik saat bermain gim jika dibandingkan dengan port 3.5 mm konvensional. Simak terus ya untuk mengetahui bagaimana performanya.

Desain

Warna keseluruhan headset gaming ini benar-benar melambangkan produk Razer. Pasalnya, produk ini menampilkan ciri khas perusahaan dengan warna hitam serta aksen hijau. Pada masing-masing headphone kiri dan kanan juga memperlihatkan logo ulra berkepala tiga.

Sebagai headset gaming, Blackshark V2 tidak memiliki desain yang terlalu besar. Malahan, Blackshark V2 juga tidak berbeda terlalu jauh jika dibandingkan dengan desain headset non-gaming. Hal yang menjadikannya terlihat cukup ringkas menggunakan sambungan kerangka sepasang logam berbentuk kecil antara unit driver dan headband.

Meski demikian, kabel penghubung driver di cup kiri dan kanan tidak berada di dalam logam kecil tersebut. Kabel ini terlihat menyebrang ke unit driver, yang berwarna hijau sehingga sangat kontras dengan warna hitam headset. Mekanisme logam penghubung tersebut dapat disesuaikan panjangnya, dan kabelnya pun dapat menyesuaikan ukuran.

Mekanisme tersebut cukup mudah diakses agar dapat menyesuaikan ukuran kepala. Mekanisme geser untuk menyesuaikan ini tidak terlalu keras sehingga mudah dilakukan. Di sisi lain, sambungan geser antara logam dan unit driver tidak akan mudah bergeser dengan sendirinya ketika sedang dikenakan.

Bantalan telinga terasa nyaman digunakan, ini dilengkapi material sangat empuk dan menyerap keringat. Bahkan, jika kamu adalah orang yang menggunakan kacamata, bantalan telinga ini akan menyesuaikan batang kacamata. Dengan demikian kening tidak akan terlalu tertekan dan dapat menghindari rasa tidak nyaman.

Namun sayangnya, unit driver Blackshark V2 tidak dilengkapi dengan engsel yang memungkinkannya bergerak ke kiri atau ke kanan untuk menyesuaikan bentuk tulang pipi. Masalah ini dapat sedikit diatasi dengan mengandalkan bantalan telinga headset yang lembut. Berbicara mengenai lembut, headband pada perangkat ini juga memiliki bahan yang sama seperti bantalan telinga.

Pengoperasian

Blackshark V2 dapat digunakan di berbagai platform, seperti PC, Mac, PlayStation 4, Nintendo Switch, Xbox One, dan bahkan ponsel. Ini dapat dilakukan karena headset dilengkapi dengan jack audio 3,5 mm dan kelengkapan USB Sound Card.

USB Sound Card tersebut memiliki port 3.5 mm dan ujung satu lagi menggunakan antarmuka USB. Kelengkapan kartu tersebut dapat dihubungkan ke berbagai perangkat seperti PC, Mac, PS4, dan sebagainya. Dan jika ponsel kamu dilengkapi dengan port 3.5 mm, maka langsung dapat dihubungkan ke headset ini. Blackshark V2 juga kompatibel dengan adapter USB-C untuk ponsel yang tidak dilengkapi port audio 3.5 mm, tetapi adaptor ini tidak tersedia dalam paket penjualan.

Sebagai headset gaming, tentu saja Blackshark V2 juga dilengkapi dengan mikrofon untuk berkomunikasi yang salah satunya berguna untuk bermain gim secara online. Mikrofon yang hadir bersama headset ini dapat dilepas dan posisi pemasangannya ada di sebelah kiri perangkat.

Mikrofon tersebut memiliki rancang bangun yang fleksibel, serta ujung yang ditutupi dengan bahan busa. Terdapat tombol akses mikrofon (on/off) yang terletak tidak jauh darinya. Tidak ada tanda yang terlalu mencolok ketika mikrofon dalam keadaan aktif atau sebaliknya saat mikrofon dikenakan. Namun seiring berjalannya waktu, kamu pasti dapat merasakannya sendiri sesuai tonjolan yang diberikan oleh tombol.

Saya menyukai bagaimana Razer melengkapi akses volume pada Blackshark V2. Pengoperasiannya dapat dilakukan dengan memutar, sehingga dapat dilakukan dengan sangat cepat ketimbang mengaturnya lewat perangkat yang terhubung seperti PC atau Mac. Selain itu, akses volume tersebut memudahkan pengguna untuk mengatur tingkat volume hanya 50%.

Kabel yang hadir dengan perangkat audio ini dilapisi dengan bahan yang biasanya ada di kebanyakan headset gaming. Razer memberi nama kabel ini dengan Speedflex Cable, yang memiliki sifat tidak mudah kusut. Sayangnya, saya kabel ini kurang panjang, hanya sekitar 2 meter.

Performa

Bantalan yang ada di earcup sangat andal memblokir suara sekitar. Dengan demikian, bisa ini juga dapat berlakon sebagai pemblokir suara pasif. Sebaliknya, suara yang ada di unit headphone tidak bisa didengar oleh orang di sekitarnya, meskipun dengan volume cukup tinggi.

Ketika memainkan gim Grand Theft Auto V (GTA V) di PC, kualitas surround yang dihasilkannya sangat baik. Kemungkinan besar hal ini salah satunya berkat hadirnya USB Sound Card, memungkinkan separasi yang baik untuk masing-masing channel. Perlu diingat bahwa suara yang berasal dari atas kurang terdengar dengan baik, hanya terdengar seolah-olah dari arah belakang. Meski demikian, ini tidak mengurangi keasyikan bermain gim secara keseluruhan.

Hadirnya tombol volume di sisi kiri headset sangat membantu mengatur tingkat suara dengan cepat tanpa terlalu mengalihkan perhatian dari permainan. Suara efek surround terdengar lebar, ini dibuktikan oleh perangkat dapat melakukan render suara orang berjalan hingga suara kendaraan yang bergerak dari arah dekat hingga menjauh dari karakter utama di dalam gim.

Meski demikian, suara berfrekuensi tinggi seperti suara pecahan kaca (dan sejenisnya) kurang dapat direpresentasikan dengan baik dalam hal surround berjarak jauh. Hal ini disebabkan oleh suara frekuensi tinggi tersebut terkadang terdominasi oleh nada frekuensi menengah (seperti suara mesin mobil). Untuk suara frekuensi rendah, Blackshark V2 jago sehingga suara ledakan dapat terdengar secara optimal.

Bukan berarti frekuensi tinggi dari driver headset gaming ini tidak bagus. Desingan senjata ketika terjadi baku tembak terdengar cukup realistis, dengan soundstage yang mengikuti arah datangnya peluru atau lawan.

Tidak lupa juga saya menghubungkan Razer Blackshark V2 ke konsol PS4, dengan gim GTA V juga. Tidak ubahnya separasi suara efek surround yang dihadirkannya sama seperti ketika digunakan di PC. Sayangnya, kabel yang ada di headset ini tidak terlalu panjang sehingga saya harus mengeluarkan unit PS4 agar bisa bermain tidak terlalu dekat dengan layar TV.

Ketika ingin menghubungkan Blackshark V2 ke PS4, kamu cukup menghubungkannya ke port USB yang tersedia pada konsol tersebut. Ya, ini berarti kamu harus menghubungkan jack 3.5 mm headset ke USB Sound Card yang tersedia. Berkat teknologi THX Spatial Audio, pemisahan antara channel dapat dilakukan dengan baik.

Kualitas surround yang diberikannya cukup baik di konsol PS4. Ketika adegan dikejar-kejar mobil polisi dalam gim GTA V, suara sirine terdengar dengan baik di bagian belakang yang bergerak-gerak sesuai orientasinya. Sedangkan untuk mikrofonnya sendiri memiliki pemilihan area suara yang tepat. Bagian ini saya coba di dalam pengaturan yang ada di dalam PS4.

Meski ini headset adalah gaming, tidak adalah salahnya jika Razer Blackshark V2 digunakan untuk mendengarkan musik. Secara keseluruhan, ini memberikan separasi stereo yang lebar sehingga menawarkan pengalaman yang sangat baik. Tidak ada gangguan distorsi serta dominasi antar frekuensi untuk hampir seluruh jenis musik. Kemungkinan ini berkat ukuran driver yang besar.

Kesimpulan

Selain untuk menjadikan bermain gim menjadi lebih imersif, kualitas suara surround yang bagus juga akan membuat pemain lebih waspada karena dapat menentukan suara arah datangnya lawan. Kualitas surround Razer Blackshark V2 dapat diandalkan dengan beberapa fitur yang ditawarkannya seperti USB Sound Card yang terintegrasi dengan software THX Spatial Sound.

Sebenarnya tidak heran jika Razer membawa teknologi THX karena format ini sudah diakuisisi oleh perusahaan tersebut. Selain kualitas mumpuni, Razer Blackshark V2 juga memiliki fleksibilitas tinggi karena dapat digunakan dalam berbagai platform seperti PC, Mac, PlayStation 4, Nintendo Switch, Xbox One, dan ponsel.

Tetapi sayangnya fleksibilitas yang tinggi yang diberikan oleh perangkat tersebut tidak diiringi oleh kabel yang cukup panjang (hanya sekitar 2 meter). Kabel ini masih cocok ketika dihubungkan ke perangkat PC atau laptop gaming. Tetapi ini akan sedikit menyusahkan ketika dihubungkan ke PS4, apalagi TV yang terhubung berukuran besar. Harga headset gaming Razer Blackshark V2 adalah Rp1.700.000.

85
Razer Blackshack V2
 
Keunggulan
  • Separasi channel bagus
  • Mendukung multi-platform
  • Ukuran tidak terlalau besar
 
Kekurangan
  • Kabel kurang panjang
  • Surround frekuensi tinggi seharusnya lebih baik lagi
Share
×
tekid
back to top