sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
Selasa, 05 Sep 2017 16:13 WIB

Saya membeli Nokia 3310 dan melemparnya ke luar jendela

Nokia 3310 versi 2017 melahirkan nostalgia bagi banyak orang. Apakah nostalgia itu beralasan?

Saya membeli Nokia 3310 dan melemparnya ke luar jendela
Nokia 3310 versi 2017 (Insaf Albert Tarigan/Tek.id)

Nokia 3310 menjadi buah bibir tatkala memulai debut di Mobile World Congress, Barcelona, Maret 2017. Walau tak punya keistimewaan untuk ukuran saat ini, banyak sekali jurnalis yang meliput kehadiran kembali Nokia 3310, ketika itu.

Wajar saja, ini adalah ponsel legendaris yang keluar ketika Nokia masih di puncak kejayaannya. Saya termasuk pengguna Nokia 3310 generasi pertama, sekitar tahun 2000. Desain ponsel ini termasuk keren pada masanya, jika dibandingkan, misalnya, dengan produk keluaran Ericcson.

Nokia 3310 versi 2017 sekaligus menandai kembalinya Nokia ke pasar ponsel global. Walau demikian, produsennya bukan lagi Nokia yang kita kenal selama ini, melainkan HMD Global. Perusahaan yang berbasis di Finlandia itu berhak menjual Nokia dengan sistem lisensi merek.

Saya sebenarnya sudah sempat mengutak-atik Nokia 3310 versi 2017 ketika diluncurkan di Barcelona. Ia masih mirip dengan generasi pertama, tetapi lebih tipis, lebih mengkilap, dan lebih tidak enak digenggam. Rasa tidak enak itu, kemungkinan besar karena saya sudah terbiasa memegang ponsel pintar berukuran 5 inci ke atas.

Untuk mengobati rasa penasaran, saya memutuskan untuk membeli Nokia 3310 di Tanah Air. Layarnya tentu sudah lebih enak dilihat karena berwarna dengan resolusi 240x320pixel. Nokia 3310 generasi baru ini juga sudah lebih canggih karena bisa mengakses internet via Opera browser. Oh ya, game Snake yang melegenda itu pun masih ada. Kita bisa menambah koleksi game dengan mengunduh dari toko aplikasi. Sayangnya, kapasitas memorinya super sangat terbatas. Mau tidak mau, kita terpaksa menambah dengan memori eksternal.

Satu hal yang menonjol, daya tahan baterainya yang konon bisa standby hingga 31 hari dengan durasi percakapan hingga 22 jam. Ini cocok bagi Anda yang hendak bertualang, jauh dari aliran listrik, dan perlu ponsel cadangan untuk situasi darurat.

Selain itu, ia punya kamera belakang beresolusi 2MP. Kebetulan, saya sehari-hari sedang menggunakan ASUS ZenFone Zoom S. Berikut perbandingan hasil kameranya. Anda bisa menggunakan slide untuk melihat perbandingannya lebih jelas.

Ya, tentu saja hasil fotonya sedikit banyak payah. Tapi, enggak apa-apa buat sekadar lucu-lucuan.

Bukan berarti Nokia 3310 generasi 2017 ini tak punya keunggulan. Selain baterai, daya tahan bodinya ternyata di luar dugaan. Kami menjatuhkannya dari atas meja, dari kantong depan, dan dari lantai 3. Bagaimana hasilnya? Anda bisa lihat video di bawah ini.

Luar biasa! sesudah dijatuhkan dari jendela lantai 3, Nokia 3310 masih bisa menyala dengan normal. Bodinya hanya lecet sedikit. Jangan coba-coba melakukan hal itu pada iPhone atau ponsel Android Anda. Kemungkinan besar, ia pasti tewas.

Walau sudah membelinya selama sebulan, saya ternyata tak pernah menggunakan ponsel ini secara serius. Ia sudah tak relevan dengan zaman, terlebih-lebih tak relevan dengan kebutuhan saya. Artinya, tak ada alasan untuk bernostalgia. Itu menurut saya, bagaimana dengan Anda?

Share
×
tekid
back to top