sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
Senin, 26 Des 2022 16:30 WIB

Review iQOO 11, Beauty and The Beast

Ponsel dengan desain yang elegan ini memang punya kemampuan yang cukup bertenaga untuk banyak hal. Kalau di ibaratkan, ponsel ini seperti "Serigala berbulu Domba", atau Beauty and The Beast.

Review iQOO 11, Beauty and The Beast

Kamera mantap

Dari sektor kamera, ponsel ini mengusung konfigurasi tiga kamera utama. Kamera yang pertama 50MP GN5 Ultra-Sensing Camera dengan aperture f/1.88 dan focal 23 mm. Kamera utama ini mendukung fitur auti fokus dan OIS. Kamera kedua 13MP merupakan kamera Telephoto dan Portrait. Kamera ini memiliki aperture f/2.46 dan focal 50 mm. Kamera kedua ini memiliki fitur optical zoom 2x. Kamera ketiga merupakan kamera wide-angle. Kamera ini memiliki aperture f/2.2 dengan focal 16 nm.

Untuk menu pada aplikasi kameranya, iQOO 11 memiliki enam menu berbeda. Enam fitur ini terdiri dari Photo, Portrait, Sports, Night, Video, dan More. Menu-menu ini disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna saat ingin memotret di berbagai skenario. Baik memotret saat kondisi cahaya mencukupi, cahaya rendah, objek bergerak cepat, merekam video, hingga membuat foto dengan resolusi tinggi, slo-mo, Time-lapse, Pano, Supermoon, Long Exposure dan Dual View video yang akan digemari oleh vlogger.

Dalam beberapa kesempatan, saya mencoba memotret dalam beberapa skenario. Dan memang, kemampuan kamera iQOO 11 ini tergolong sangat baik. Saat kondisi cahaya terang, komposisi warna yang dihasilkan tergolong baik. Hal ini didukung oleh detail pada setiap objek yang tertangkap di dalamnya.

Kemampuan separasi subjek dalam frame juga baik. Pada hasil foto, kamera iQOO 11 mampu memilah subjek terdekat (paling tajam), dengan mulai memberikan efek blur pada subjek dibelakangnya. Efek blur ini terlihat halus dan sangat rapi membedakan dengan subjek di depannya.

Saat menyempatkan ngopi di salah satu cafe daerah Sentul. Saya juga mencoba bagaimana kemampuan HDR-nya. Untuk memotret pohon dengan latar belakang cahaya yang cukup. Dari foto di bawah, detail yang dihasilkan tergolong sangat baik. Ada beberapa detail yang mampu ditampilkan dengan baik, seperti tekstur, guratan, dan lumut pada batang pohon. Detail pada daun pun juga terlihat dengan baik, di mana serat dan gelombang pada jenis daun yang berbeda dapat tertangkap.

Hal yang cukup menarik adalah saat saya memotret kincir angin yang sedang berputar karena kebetulan saat itu kondisinya cukup berangin. Awalnya saya ingin menangkap efek putaran pada kincir angin. Namun, kamera iQOO 11 justru membuat kincir angin seperti nge-freeze, tak berputar. Ini membuktikan bahwa kamera iQOO 11 mampu menangkap subjek yang sedang bergerak cepat berkat dukungan shutter speed yang sigap. Dengan fitur ini, kalian juga dapat memotret kendaraan ataupun anak-anak yang sedang berlarian dengan tajam. Tak perlu mengaktifkan fitur apa-apa, cukup gunakan mode Photo biasa.

Nah, buat yang suka foto-foto makanan di kafe-kafe kekinian dengan lampu remang-remang, iQOO 11 juga bisa diandalkan nih. Dengan kondisi cahaya rendah, iQOO 11 mampu mengonversinya menjadi sebuah hasil foto yang menarik. Warna alat masak dan makanan di kafe Futago daerah Blok M mampu ditampilkan dengan baik. Fotonya tetap terlihat tajam dengan detail yang oke. Melihat fotonya saja, sudah terbayang syahdu dan lezatnya menyantap udon dan creamy gyoza di kala hujan.

Hal yang tak kalah baik dari kemampuan memotret malam hari. Untuk motret malam hari, saya coba menggunakan mode Nights. Di sini saya ingin mencari tahu seperti apa hasil ketika mengambil foto menggunakan foto malam. Karena biasanya, beberapa ponsel justru menaikkan tingkat brightness pada area-area yang tidak seharusnya dinaikkan, seperti langit malam atau area gelap lainnya. Hal ini agar tidak terlalu banyak noise nantinya.

Mengambil foto menggunakan mode Nights pada iQOO 11 kurang lebih mirip seperti beberapa ponsel lain. Perlu beberapa detik untuk menangkap foto. Namun, hasilnya lagi-lagi baik. Mengambil foto di kawasan stasiun MRT Sudirman, langit senja dengan gedung-gedung pencakar langit mampu dituangkan dengan baik. Warna langit dengan detail pada awan mampu dipisahkan dengan baik. Lampu-lampu pada gedung-gedung juga tidak blooming, sehingga mudah terbaca. Pemisahan area bawah yang agak terang tidak mengganggu warna pada bagian atas yang relatif gelap.

Tak ketinggalan, kemampuan selfie dari iQOO 11 ini juga tergolong oke. Meski bukan penggemar selfie, namun hasil foto selfienya tajam. Campur tangan AI dalam memoles warna pada wajah tergolong natural, tidak berlebihan. Buat yang suka selfie dengan tone-tone natural pasti bakal suka nih.

iQOO 11 juga memiliki mode Bokeh buat kalian yang ingin mendapatkan latar belakang blur. Juga ada template filter buat kalian yang ingin mendapatkan tone tertentu untuk diposting ke media sosial.

Selain memiliki kemampuan fotografi yang baik, iQOO 11 juga menawarkan kemampuan perekaman video yang tak kalah baik. Kemampuan reakam videonya sudah didukung OIS, sehingga mampu meminimalisir getaran dan goyangan saat video diambil menggunakan tangan. 

Perekaman video pada iQOO 11 mendukung resolusi hingga 8K 30 FPS, hal ini tentunya memberikan opsi yang sangat luas bagi pengguna untuk membuat konten sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Kualitas perekaman video pada iQOO 11 juga didukung dengan kemampuan menjaga eksposure dengan baik. Kalian bisa membuat konten vlogging dengan hasil yang memuaskan hanya dengan menggunakan ponsel ini saja.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by @tekidreview

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by @tekidreview


 

Chip V2 

Saat iQOO resmi hadir di Indonesia, dan mengenalkan iQOO 11, mereka menyebutkan bahwa mereka mengembangkan sebuah chipset sendiri untuk mendukung meningkatkan performa ponsel secara keseluruhan. Ya, chipset itu adalah Chip V2 yang dikembangkan bersama vivo.

Chipset ini dirancang untuk meningkatkan performa AI yang lebih baik. Salah satu keunggulannya adalah teknologi Game Frame Interpolation. Teknologi ini mampu menghadirkan frame rate tinggi yang dapat meningkatkan pengalaman bermain gim juga kualitas perekaman video. Chipset ini dikembangkan dengan berbagai algoritma pencitraan, untuk meningkatkan kualitas foto saat malam hari. Hal ini terbukti dengan pengalaman bermain gim yang imersif, lancar, serta hasil foto-foto yang ciamik.

Menurut iQOO, chipset ini bahu membahu dengan komponen lain yang ditanamkan ke dalam iQOO 11, termasuk chipset milik Qualcomm yakni Snapdragon 8 Gen 2. Hal ini disiapkan untuk memberikan pengalaman 'Monster' untuk sektor gaming dan pencitraan pada ponsel iQOO 11. So far, menurut saya iQOO 11 memang cukup memberikan pengalaman bermain gim dan hasil kamera yang baik. 

Kesimpulan

iQOO 11 hadir di Indonesia dengan cara yang cukup mengejutkan. Pertama mereka langsung mengenalkan prangkat untuk pasar flagship, pasar yang saya yakini sangat menantang. Kedua, iQOO menawarkan ponsel yang ditenagai Snapdragon 8 Gen 2, kalau tidak salah jadi ponsel pertama yang pakai Snapdragon 8 Gen 2 di Indonesia. Tak heran mereka langsung menggaungkan jargon 'Monster Inside' pada ponsel ini.

Tak salah, 100% tidak salah. Ponsel dengan desain yang menurut saya elegan ini memang punya kemampuan yang cukup bertenaga untuk banyak hal. Kalau di ibaratkan, ponsel ini seperti "Serigala berbulu Domba", atau Beauty and The Beast kali ya. Tapi sayang, beberapa fitur-fitur seperti sertifikasi IP dan perlindungan layar absen dari ponsel ini. Harus agak hati-hati ya.

Dengan performa yang gesit, pengalaman bermain gim dan kamera yang oke, pengisian cepat 120W, ponsel ini sangat nyaman untuk jadi daily driver sehari-hari. Meski tergolong masih baru di Indonesia, saya berpikir untuk meminangnya suatu hari nanti. Karena ponsel ini memang se-spesial itu.

80
iQOO 11
 
Keunggulan
  • Desain elegan
  • Snapdragon 8 Gen 2
  • Game dan Kamera
 
Kekurangan
  • Sertifikasi IP
  •  
  •  
Share
×
tekid
back to top