Pengalaman memotret di Pekan Raya Jakarta 2025 dengan vivo V50

Malam itu, begitu lampu-lampu meriah di area panggung utama Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 menyala, saya mengeluarkan vivo V50 untuk merekam keseruan. Sejak pertama kali menggenggamnya, saya langsung terkesan dengan bobotnya yang ringan dan desain Zeiss optics-nya yang elegan. Di balik bodinya, tersimpan kamera utama 50 MP dengan OIS (Optical Image Stabilization), kamera ultra lebar 50 MP, lensa Zeiss, dan ring-LED flash—kombinasi yang menjanjikan hasil foto tajam, cerah, serta minim noise.

Hal pertama yang saya rasakan adalah kecepatan fokusnya. Saat menyorot wahana permainan yang bergerak cepat di jalan, vivo V50 langsung menangkap fokus subjek tanpa jeda berarti. Bahkan ketika saya berpindah ke area karnaval, merekam kereta kuda berputar dan atraksi lainnya, tak ada satupun momen yang terlewat karena lag. Aperture yang besar berpadu dengan prosesor gambar vivo, membuat setiap jepretan seakan “siap tempur” menindaklanjuti perintah saat saya menekan tombol shutter.

PRJ selalu hidup hingga larut malam, tidak terkecuali pada tahun ini. Di tengah lautan pengunjung, panggung konser, hingga booth pameran kuliner kaki lima yang diterangi lampu sorot, vivo V50 menunjukkan kemampuannya. Dengan OIS aktif, saya tak perlu ragu menjepret dengan satu tangan. Misalnya waktu memotret subjek bergerak dan saya memotret sambil berjalan, shutter speed bisa saya turunkan tanpa takut blur. Hasilnya: percikan warna—merah, hijau, biru—tampak mekar tumpah dengan detail.

Meski ISO naik untuk mengimbangi cahaya rendah, noise pada foto tetap terjaga. Ketika melihat hasilnya di layar vivo V50, hasilnya terlihat , latar belakang berwarna-warni tetap bersih—tanpa butiran kasar. OIS membantu menstabilkan tangan ketika melihat ke arah langit-langit arena yang minim cahaya, membuat detail arsitektur atap tembus cahaya tertangkap jelas.

Dengan lensa ultra lebar 50 MP, saya bisa memuat seluruh pemandangan PRJ dengan lampu cemerlang. Hasilnya: garis-garis banyak lampu dan lampu kecil-kecil tetap lurus, tanpa distorsi mencolok di pinggiran frame, berkat kalibrasi Zeiss optics. Warna-warni lampu di hampir semua sudut dan kuning kuningan dihantarkan seakurat aslinya, dengan saturasi yang cerah namun tetap natural.

Suatu kali, saya diminta memotret teman di area kuliner malam. Tanpa ring-LED flash, kulit wajah bisa tampak pucat atau bayangan tajam. Namun flash melingkar di sekitar lensa vivo V50 menyinari wajah teman secara merata, menciptakan catchlight di mata, sementara latar belakang lampu kedai yang temaram tetap terpapar suasana malam kota. Efek portrait pun terlihat profesional, seakan di studio ring light.

Setelah sesi memotret hampir dua jam, saya meluangkan waktu melihat seluruh galeri. Warna-warni lampu, bendera, kostum, hingga makanan tradisional—semuanya tampil dengan gamut warna yang kaya tetapi tidak berlebihan. Ini membuktikan tuning Zeiss optics vivo V50 sungguh memahami karakter warna alami, tanpa over-saturation.

Memotret di PRJ 2025 dengan vivo V50 adalah pengalaman menyenangkan: tangkap cepat tanpa lag, hasil tajam di malam hari, noise terkendali, bebas flare atau blooming, warna yang memukau, serta stabilitas ganda berkat OIS. Vivo V50 membuktikan diri sebagai perangkat all-rounder bagi penggemar fotografi mobile yang ingin mengabadikan momen spektakuler dalam kondisi apa pun. Bagi siapa pun yang mencari kombinasi performa, keandalan, dan kualitas optik kelas Zeiss, vivo V50 layak dijadikan teman setia setiap petualangan fotografi Anda.

Berikut adalah beberapa hasil foto kemeriahan PRJ 2025 dari lensa vivo V50: