NASA rilis perubahan signifikan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN)

Satelit NASA baru-baru ini berhasil merekam perubahan dramatis di kawasan hutan Kalimantan Timur, terutama di sekitar area pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dalam potret yang dirilis oleh NASA melalui laman Earth Observatory dengan judul "Nusantara: A New Capital City in the Forest", tampak jelas adanya penyusutan signifikan dalam kawasan hutan sejak bulan April 2022 hingga Februari 2024.

Menurut data yang dihimpun dari gambar satelit Landsat 9 dan Landsat 8, perubahan terbesar terlihat di sekitar Teluk Balikpapan, di mana jalan-jalan baru dan bangunan telah muncul seiring dengan tahap awal pembangunan IKN. NASA mencatat bahwa sejak musim panas 2022, hutan di Kalimantan Timur mengalami perubahan pesat, memberikan gambaran yang mengkhawatirkan terkait dampak pembangunan ini terhadap lingkungan.

Pemerintah Indonesia, melalui proyek IKN, berupaya mengatasi berbagai tantangan lingkungan yang dihadapi oleh Jakarta sebagai ibu kota saat ini. Namun, beberapa peneliti mengungkapkan kekhawatiran terkait dampaknya terhadap keberlanjutan lingkungan dan satwa liar di wilayah tersebut.

Pada gambar satelit tahun 2024, tanah telah tersingkap untuk membentuk jaringan jalan yang terlihat mengular di dalam hutan, menandai tahap awal pembangunan IKN. Proyek ini melibatkan pembangunan fasilitas pemerintah dan bangunan lainnya untuk populasi awal yang diperkirakan mencapai 500.000 orang.

Rencananya, IKN akan menjadi kota metropolitan yang hijau dan dapat dilalui dengan berjalan kaki, didukung oleh energi terbarukan, dengan 75 persen kotanya masih berupa hutan. Meskipun demikian, para peneliti mengkhawatirkan bahwa perubahan penggunaan lahan ini dapat membahayakan ekosistem hutan dan satwa liar, termasuk bekantan dan pesut Mahakam yang merupakan spesies endemik di wilayah tersebut.

Sementara konstruksi IKN dikebut untuk memenuhi target selesai pada tahun 2045, beberapa lokasi tengah dikebut pembangunannya sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo untuk menyelenggarakan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024. Meskipun begitu, kondisi hutan dan ekosistem di sekitarnya menjadi perhatian utama dalam mengukur keberlanjutan dari proyek ini.