Lyft dan Baidu hadirkan robotaxi di Eropa 2026
Lyft dan Baidu memberikan informasi lebih detail tentang rencana mereka untuk menghadirkan armada kendaraan otonom global.
Lyft Baidu robotaxi
Lyft dan Baidu memberikan informasi lebih detail tentang rencana mereka untuk menghadirkan armada kendaraan otonom global. Setelah peluncuran pertama yang ditargetkan untuk Asia dan Timur Tengah di akhir tahun ini, kedua perusahaan telah menetapkan target untuk ekspansi ke Eropa dengan meluncurkan robotaxi di Inggris dan Jerman pada 2026, sebagaimana dilansir dari Engadget.
Peluncuran robotaxi di Inggris dan Jerman akan bergantung pada persetujuan regulator di kedua negara tersebut. Jika mendapat lampu hijau, Lyft dan Baidu menargetkan untuk memperluas armada Eropa hingga ribuan kendaraan di seluruh benua dalam tahun-tahun berikutnya.
Baidu akan menggunakan kendaraan Apollo Go generasi keenam untuk peluncuran ini. Setelah robotaxi mulai beroperasi di pasar tertentu, konsumen dapat memesan perjalanan melalui aplikasi Lyft dengan interface yang sudah familiar.
Lyft menyatakan akan memanfaatkan akuisisi terbaru perusahaan taksi Freenow untuk mempercepat deployment kendaraan otonom. Hal ini dimungkinkan karena Freenow sudah memiliki foothold yang mapan di Inggris dan Jerman, memberikan keuntungan strategis dalam memasuki pasar Eropa.
- Pemkot Jambi Perpanjang Uji Coba Bus Listrik hingga 2025, Tambah Armada dan Gratiskan Tarif bagi Warga
- Ini 5 Hal yang Harus Disiapkan Jika Strategi Bisnis Perusahaan Libatkan Peralihan Ke Kendaraan Listrik
- Sepeda listrik DJI Amflow hadir dengan harga Rp120 juta
- Honda Super EV Concept debut GIIAS 2025
Partnership antara Lyft dan Baidu yang diumumkan bulan lalu ini mengikuti rencana Baidu untuk mulai menguji Apollo Go di Eropa di akhir tahun ini. Testing awal ini akan menjadi fondasi untuk peluncuran komersial yang lebih luas.
Kendaraan Apollo Go generasi keenam dari Baidu merepresentasikan teknologi autonomous driving terdepan dengan berbagai sensor canggih, termasuk LiDAR, kamera, dan radar untuk navigasi yang aman. Teknologi ini telah diuji ekstensif di berbagai kondisi jalan dan cuaca di China.
Masuknya robotaxi ke pasar Eropa akan menghadapi tantangan regulasi yang kompleks, mengingat setiap negara memiliki standar keselamatan dan lisensi yang berbeda untuk kendaraan otonom. Lyft dan Baidu harus bekerja sama dengan otoritas transportasi lokal untuk memastikan compliance penuh.
Ekspansi ini menandai langkah ambisius dalam revolusi transportasi otonom global, dengan potensi mengubah landscape mobility di Eropa dan memberikan alternatif transportasi yang lebih efisien bagi konsumen.









