PS5 Jadi Generasi Tersukses Divisi Game Sony, Raup Penjualan Rp2.176 Triliun Sejak 2020
Sony catat penjualan $136 miliar di era PS5, menjadikannya generasi tersukses PlayStation meski harga konsol sempat naik di banyak wilayah.
Playstation 5 Pro. dok. Sony
Sony kembali mencetak sejarah lewat PlayStation 5 (PS5). Menurut paparan terbaru dari Hideaki Nishino, divisi Game & Network Services (G&NS) yang menaungi Sony Interactive Entertainment berhasil meraup pendapatan $136 miliar (sekitar Rp2.176 triliun) sejak 2020, menjadikan era PS5 sebagai generasi tersukses PlayStation hingga saat ini.
Capaian PS5 jauh melampaui pendapatan era PS4 (2013–2019) yang mencatat $107 miliar. Sementara itu, PS3 menghasilkan $71 miliar, PS2 sebesar $44 miliar, dan PS1 hanya $24 miliar.
Grafik penjualan selama 31 tahun menunjukkan tren konsisten: setiap generasi konsol PlayStation menghasilkan pendapatan lebih besar dari pendahulunya.
Sony menegaskan angka ini mencakup seluruh bisnis G&NS, termasuk kontribusi berkelanjutan dari penjualan perangkat keras dan perangkat lunak PS4.
- EA Tidak Rilis Game F1 26 Tahun Depan, Fokus pada Ekspansi Besar F1 25 untuk Musim 2026
- Dihantam Gugatan Keamanan Anak, Roblox Wajibkan Verifikasi Usia untuk Akses Chat Mulai Januari
- Red Dead Redemption Rilis di Mobile 4 Desember, Eksklusif untuk Pelanggan Netflix
- Game Mobile Resident Evil: Survival Unit Bakal bisa Diunduh Mulai 18 November
Selain itu, perhitungan telah disesuaikan dengan kurs dolar-yen rata-rata di tiap era, serta peralihan standar akuntansi dari US GAAP ke IFRS setelah 2020.
Meski kerap menuai kritik akibat kenaikan harga konsol, terakhir sebesar $50 di Amerika Serikat pada Agustus lalu, PS5 tetap diminati.
Hingga 30 Juni 2025, konsol ini tercatat terjual lebih dari 80,3 juta unit di seluruh dunia. Angka ini memang belum menyalip total penjualan PS4 yang mencapai 117,2 juta unit, namun pertumbuhannya dinilai stabil.
“Kami percaya PlayStation bukan hanya soal perangkat keras atau gim, melainkan pengalaman menyeluruh,” ujar Nishino.
Ia menekankan PlayStation adalah sebuah ekosistem yang menghubungkan pemain dengan kreator, serta menyoroti evolusi PlayStation Store sejak debut pada era PS3 tahun 2006.
Nishino mengungkapkan Sony tengah mengembangkan strategi untuk memaksimalkan pertumbuhan berbagai jenis konten game, baik full game, P2P live service, maupun F2P live service.
Ia juga menyinggung penggunaan data pengguna untuk menciptakan pengalaman lebih personal sekaligus membantu penerbit memasarkan game secara tepat sasaran.
Dalam kesempatan yang sama, Nishino memberikan apresiasi khusus kepada penerbit Jepang yang dinilainya berperan penting sejak awal kesuksesan PlayStation.
“Permintaan terhadap game Jepang meningkat di seluruh dunia. Kami ingin terus menjadi pusat penyebaran konten berkualitas dari Jepang ke global,” jelasnya.
Memasuki tahun kelima siklus hidup PS5, rumor mengenai generasi penerus kian marak. Spekulasi terbaru menyebutkan bahwa Sony tengah menyiapkan PlayStation 6 yang akan hadir dalam dua versi: handheld dan konsol rumahan tradisional.
Jika benar, langkah ini akan mengulang strategi ganda Sony di masa lalu, sekaligus mempertegas dominasi PlayStation sebagai ekosistem gim global.









