Pinterest ingatkan anak-anak tidak pakai aplikasi saat sekolah

Pinterest memperkenalkan fitur baru untuk mengingatkan pengguna di bawah usia agar tidak mengakses aplikasi selama jam sekolah, sebagaimana dilansir Engadget. Langkah ini diambil sebagai upaya mendukung kesejahteraan digital dan fokus belajar anak-anak. Fitur tersebut akan mengirim notifikasi otomatis saat platform mendeteksi aktivitas pengguna muda di jam yang biasanya dialokasikan untuk sekolah, misalnya pukul 07.00–15.00 waktu lokal.

Menurut keterangan resmi Pinterest, sistem ini menggunakan kombinasi data waktu dan lokasi (geofencing) untuk mengidentifikasi apakah perangkat digunakan di area sekolah atau dalam rentang jam belajar. Notifikasi yang muncul akan berpesan, “Sekarang waktunya belajar! Aplikasi bisa diakses lagi setelah sekolah.” Tujuannya adalah membangun kesadaran anak tentang manajemen waktu dan mengurangi distraksi selama pembelajaran.

Fitur ini merupakan bagian dari pembaruan kebijakan perlindungan pengguna muda (Youth Policy) Pinterest. Sebelumnya, platform itu juga telah membatasi fitur pesan langsung untuk akun di bawah 16 tahun, memperketat filter konten sensitif, serta menyediakan panduan orang tua untuk memantau aktivitas anak. Dengan tambahan fitur terbaru, Pinterest semakin menegaskan komitmennya menciptakan lingkungan digital yang aman dan bertanggung jawab.

“Kami ingin membantu generasi muda menyeimbangkan kehidupan online dan offline,” ujar perwakilan Pinterest. Kolaborasi dengan pakar pendidikan dan psikologi anak juga dilakukan untuk memastikan notifikasi disampaikan dengan bahasa yang ramah dan tidak terkesan menghakimi.

Respons orang tua terhadap fitur ini cukup positif. Banyak yang mengapresiasi inisiatif proaktif Pinterest dalam mendukung tanggung jawab akademik anak. Namun, sebagian ahli mengingatkan bahwa upaya ini harus diimbangi dengan edukasi di rumah dan sekolah agar anak benar-benar memahami pentingnya membatasi screen time.

Sebagai platform yang populer di kalangan remaja, langkah Pinterest ini mencerminkan tren industri teknologi yang semakin peduli pada dampak sosial produk mereka. Ke depan, inovasi serupa diperkirakan akan terus berkembang untuk memastikan teknologi hadir sebagai alat bantu, bukan pengganggu, bagi pertumbuhan generasi muda.