Pengisi suara The Simpson sebut AI bisa rebut pekerjaan mereka
Dalam sebuah kolom penulis, pengisi suara The Simpson, Hank Azaria, mengungkapkan kekhawatiran dirinya atas AI. Dia takut pekerjaan pengisi suara akan digantikan AI.

Selama hampir 36 tahun, The Simpsons telah menjadi salah satu acara TV terlama dalam sejarah. Tayangan animasi ini mendapatkan banyak perhatian dari seluruh dunia karena isi ceritanya yang terkadang kontroversial.
Pengerjaan animasi yang satu ini memang masih menggunakan metode lama. Tapi, dengan kemajuan perkembangan kecerdasan buatan (AI), muncul ketakutan bahwa teknologi ini bisa menggantikan aktor dan pengisi suara dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Adalah Hank Azaria, sosok yang mengungkapkan kekhawatiran tersebut. Seperti diketahui, dia telah banyak mengisi suara karakter-karakter ikonik di The Simpson, seperti Moe, Chief Wiggum, dan Comic Book Guy.
Nah, baru-baru ini menulis opini di The New York Times, mengungkapkan kesedihannya atas kemungkinan dirinya akan digantikan oleh AI. Dia menyatakan bahwa mereplikasi suara seseorang tanpa izin adalah bentuk pencurian yang nyata.
"Saya membayangkan bahwa sebentar lagi, AI akan mampu menciptakan kembali lebih dari 100 suara yang saya buat untuk The Simpsons selama hampir empat dekade. Saya sedih memikirkannya. Belum lagi, tampaknya sangat salah untuk mencuri rupa atau suara saya, atau milik orang lain," ujar Azaria, seperti dikutip dari laman Wccftech (10/2).
Azaria menegaskan bahwa mengisi suara karakter bukan sekadar soal vokal, tetapi juga melibatkan ekspresi emosional, gestur fisik, dan pemahaman mendalam terhadap peran.
“Kesalahpahaman tentang akting suara adalah bahwa yang dibutuhkan hanyalah suara. Namun, tubuh dan jiwa kita terlibat untuk mendapatkan karakter yang tepat. Hal itu bisa sesederhana berlari di tempat jika karakter kalian sedang berlari. Jika karakter tersebut menangis, kalian mengeluarkan air mata yang nyata, emosi yang nyata,” paparnya.
Seiring dengan pesatnya perkembangan AI, banyak perusahaan teknologi mulai menjajaki penggunaan suara artis untuk model kecerdasan buatan mereka. Meta, misalnya, dikabarkan tengah menyiapkan kesepakatan yang memungkinkan aktor menerima bayaran besar untuk penggunaan suara mereka dalam sistem AI.
Meskipun teknologi terus berkembang, pertanyaan etika mengenai penggunaan AI dalam industri hiburan masih belum terjawab. Bagaimana masa depan profesi pengisi suara? Hanya waktu yang akan menjawabnya.