Kredivo Dorong Literasi Keuangan Digital Lewat Program Inspiratif Kredinspirasi

Akses keuangan digital di Indonesia terus berkembang pesat. Data mencatat indeks inklusi keuangan nasional sudah mencapai 80,51%, namun angka ini masih belum seimbang dengan tingkat literasi keuangan yang baru berada di 66,45%. 

Kesenjangan ini menunjukkan bahwa luasnya akses belum sepenuhnya diiringi pemahaman, sehingga manfaat layanan keuangan digital belum optimal dirasakan masyarakat.

Fenomena ini menjadikan layanan digital ibarat pedang bermata dua. Layanan PayLater, misalnya, mampu membantu masyarakat mengatur arus kas, membangun riwayat kredit, dan memperluas akses pembiayaan. 

Namun, tanpa literasi yang memadai, layanan ini berpotensi menambah beban keuangan pengguna.

Melihat tantangan tersebut, Kredivo menegaskan komitmennya untuk tidak hanya membuka akses, tetapi juga memperkuat pemahaman pengguna. 

"Pertumbuhan inklusi keuangan hanya akan berdampak nyata bila diiringi peningkatan literasi. Literasi kini bukan sekadar tambahan, melainkan kunci keberlanjutan ekosistem," ujar Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo dalam keterangannya.

Kredivo mencatat telah membuka akses kredit pertama bagi 68% penggunanya. Namun, Kredivo menilai akses semata tidak cukup. Dibutuhkan literasi agar layanan digital benar-benar dapat dimanfaatkan secara sehat dan produktif.

Komitmen literasi tersebut diwujudkan melalui berbagai inisiatif edukasi, salah satunya program Kredipal Memberi Inspirasi (Kredinspirasi). 

Hingga kini, program ini telah menghimpun lebih dari 3.000 kisah nyata dari berbagai daerah yang menegaskan pentingnya literasi dalam membedakan penggunaan yang berisiko dan yang memberdayakan.

Kisah-kisah tersebut hadir dari beragam latar belakang: pengajar honorer yang mampu memperluas akses pendidikan di daerah, ibu rumah tangga yang berani merintis usaha, pekerja muda yang memulai bisnis sendiri, hingga orang tua yang mendukung mimpi anaknya menjadi atlet sepak bola. 

Semua cerita itu menunjukkan bahwa literasi membuat layanan keuangan digital lebih bermanfaat bagi ketahanan finansial masyarakat.

"Berbekal pemahaman yang memadai, PayLater bisa lebih dari sekadar alat transaksi, melainkan instrumen yang mendukung perencanaan keuangan dan membuka peluang ekonomi. Hal ini tercermin jelas dari kisah-kisah pengguna kami di Kredinspirasi," tambah Indina.

Selain Kredinspirasi, Kredivo juga menghadirkan berbagai program literasi lain, seperti KrediCast di YouTube serta program Generasi Djempolan, yang telah mengedukasi lebih dari 2.500 mahasiswa, UMKM, dan komunitas di 21 kota. 

Program ini juga ditampilkan dalam pembukaan Bulan Literasi Keuangan (BLK) bersama OJK di Kupang pada Mei 2025.

Kampanye digital Kredivo seperti #AutoMikir dan #AndaiAndaPandai turut menjangkau lebih dari 16 juta masyarakat. 

Inisiatif ini sejalan dengan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dari OJK serta mencerminkan prinsip responsible lending yang diusung Kredivo, memastikan layanan keuangan digital tetap mudah diakses sekaligus digunakan secara bijak.