Mengenal inovasi digital: 3 Best Team SMA/Sederajat di SIC Batch 6
Berikut adalah 3 tim terbaik dalam kategori SMA/Sederajat dari program SIC Batch 6.

Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 6 merupakan program inisiatif dari Samsung Electronics Indonesia yang memberikan ruang bagi pengembangan talenta digital muda Indonesia. Program ini menyajikan pelatihan yang intensif berbasis coding, Internet of Things (IoT), dan Artificial Intelligence (AI).
SIC Batch 6 tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan teoretis, melainkan juga membuka peluang praktis bagi pelajar dari jenjang SMA/Sederajat dan mahasiswa di seluruh Indonesia untuk mengasah kemampuan teknologi mereka dengan mengerjakan proyek-proyek inovatif.
Salah satu sorotan dalam program ini adalah keberhasilan tiga tim terbaik dari kategori SMA/Sederajat yang telah menunjukkan dedikasi, kreativitas, dan kemampuan praktis di bidang teknologi. Cerita sukses mereka tidak hanya menginspirasi, tetapi juga menegaskan potensi generasi muda untuk menciptakan solusi digital yang berdampak positif bagi masyarakat.
Berikut adalah 3 tim terbaik dalam kategori SMA/Sederajat dari program SIC Batch 6:
1. Tim 1 STI – SMK Negeri 2 Pekanbaru

Tim 1 STI dari SMK Negeri 2 Pekanbaru menorehkan prestasi sebagai Best Team kategori SMA/Sederajat dengan proyek inovatifnya bernama EduKit. Tim yang terdiri dari Muhammad Ghaitsa Geanoveffa, Raffa Eka Prayoga, Rahsya Benova Akbar, dan Wildan Fathan ini mengembangkan EduKit, sebuah training kit berbasis ESP32 yang terintegrasi dengan web interaktif.
Proyek tersebut dirancang untuk memberikan simulasi langsung mengenai penerapan IoT dan AI dalam kegiatan praktikum. Dengan adanya EduKit, para peserta didik dapat lebih memahami mekanisme kerja perangkat pintar dan mendapatkan pengalaman langsung dalam mengoperasikan teknologi terkini.
Inovasi mereka menunjukkan bahwa penguasaan atas aspek teknis tidak hanya berhenti pada teori, melainkan diterapkan secara nyata dalam dunia pendidikan untuk mendukung pembelajaran yang lebih interaktif dan aplikatif.
2. Monjaw – MAN 2 Jakarta

Tidak kalah menarik adalah tim Monjaw yang berasal dari MAN 2 Jakarta. Tim ini, yang terdiri dari Muhammad Rafif Hamdani, Nasharuddin Hatta, Syahla Raeshita Anaya, dan Zahwa Aqila Mu’Tazzah, berhasil menciptakan inovasi melalui proyek Revoira.
Revoira sendiri adalah sebuah alat otomatis yang memanfaatkan teknologi IoT dan AI untuk mengumpulkan dan memilah botol dengan cara yang lebih efisien. Pendekatan mereka dalam merancang produk ini tidak hanya mengedepankan efisiensi dalam pengelolaan limbah, tetapi juga menyentuh aspek keberlanjutan lingkungan.
Melalui proyek ini, mereka mengajak kita untuk berpikir kreatif dalam mengintegrasikan teknologi cerdas untuk mengatasi permasalahan sehari-hari, khususnya terkait pengelolaan sampah dan peningkatan kesadaran lingkungan.
3. Pemburu Mimpi – MAN 1 Sukabumi

Best Team ketiga dari kategori SMA/Sederajat adalah Pemburu Mimpi dari MAN 1 Sukabumi yang anggotanya terdiri dari Allayda Zibrilly Lubis, Maria Marliana, Putri Aulia, dan Siti Marwah. Tim ini membuat proyek bernama Dreamsync, yaitu alat berbasis IoT dan AI yang merekam suara, mengubahnya menjadi teks, meringkas, dan melakukan pengecekan fakta secara otomatis.
Semua hasil proses tersebut disimpan di penyimpanan yang aman dan dapat diakses kapan saja. Inovasi Dreamsync merupakan contoh jelas dari pemanfaatan teknologi digital untuk memudahkan pengolahan informasi secara real-time, sekaligus mendukung efisiensi dan akurasi dalam komunikasi dan dokumentasi.
Proyek ini tidak hanya memanfaatkan keunggulan teknologi modern, tetapi juga menegaskan peran AI dalam membantu manusia untuk mengelola data secara cerdas dan sistematis.
Samsung Innovation Campus Batch 6 Cetak Innovator Muda
Secara keseluruhan, tujuan dari program Samsung Innovation Campus Batch 6 adalah untuk menumbuhkan dan mengembangkan talenta digital muda Indonesia. Melalui pelatihan intensif dan proyek praktis, peserta diajak untuk mengintegrasikan pengetahuan teoritis dengan pengalaman lapangan secara langsung.
Program ini menjadi jembatan bagi generasi muda untuk memahami dan menerapkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, membuka kesempatan untuk berinovasi, serta membangun kolaborasi antar elemen pendidikan dan industri. Dengan demikian, SIC Batch 6 tidak hanya mencetak para ahli di bidang teknologi, tetapi juga para pemimpin inovatif yang siap menghadapi tantangan global dengan solusi kreatif dan berkelanjutan.
Dengan keberhasilan tiga tim terbaik tersebut, terlihat jelas bahwa inisiatif seperti SIC Batch 6 mampu membuka jalan bagi munculnya ide-ide cemerlang yang tidak hanya mendorong kemajuan teknologi, namun juga menginspirasi pelajar untuk terus berinovasi demi masa depan yang lebih baik.