sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
Rabu, 29 Apr 2020 15:02 WIB

4 manfaat menonton film menurut para ahli

Menonton film tidak hanya dapat menghibur, tapi memiliki manfaat lainnya menurut para ahli yang berhubungan dengan kehidupan kita.

4 manfaat menonton film menurut para ahli
Source: Freepik

Selama masa pandemi ini, banyak yang menganjurkan untuk menonton film. Menurut pendiri dan CEO Tribeca Enterprises dan Tribeca Film Festival, Jane Rosenthal, film memiliki peran unik yang kuat dalam menginspirasi dan menyatukan orang-orang dari lintas negara. Lantas, apa sebenarnya dampak serta manfaat yang diberikan film kepada penontonnya? Berikut penjelasannya.

Film membantu kita belajar

“Dari menonton film, kita dapat belajar banyak tentang momen-momen tertentu dalam waktu atau persepsi yang bersamaan,” kata Adrian Danks selaku dosen dan dekan School of Media and Communication di RMIT University dilansir dari ABC Life (29/4).

Dengan kata lain, film dapat membentuk sudut pandang di dalam diri kita tentang bagaimana memahami dunia yang kita tinggali saat ini. Contohnya film BlacKkKlansman yang menggunakan cuplikan dari aksi unjuk rasa era-Trump pada inti film. Langkah ini memposisikan film sebagai meditasi pada politik kontemporer.

adegan di film BlacKkKlansman

Atau sutradara Alfonso Cuarón yang telah mengangkat masalah ras, budaya, dan kelas yang tetap relevan hingga saat ini dalam film dokumenter Romaa yang dibuat pada tahun 2018.

Film dapat mendorong perubahan sosial

Setiap film memiliki perpektifnya masing-masing dan dapat menimbulkan empati atau syarat pertanyaan bermuatan politik. Faktor inilah yang dapat mengilhami sebuah perubahan sosial. Menurut peneliti Yale, kesadaran masyarakat akan perubahan iklim telah meningkat sejak tayangnya film The Day After Tomorrow (2004). Film dokumenter Blackfish tahun 2013 yang menggaris bawahi masalah industri wisata laut juga telah menutup acara orca yang kontroversial.

adegan dari film the day after tomorrow

"Sekarang ada kesadaran bahwa jika Anda ingin menceritakan cerita yang beragam, ini bukan hanya tentang mempekerjakan aktor yang berbeda. Anda harus memiliki kelompok penulis yang beragam dan orang lain yang terlibat dalam produksi," kata Scott McQuire, seorang profesor media dan komunikasi di School of Culture and Communication di University of Melbourne.

Pernyataan McQuire ini dicerminkan lewat film Black Panther yang meraih nominasi gambar terbaik dari Oscar. Saat itu sedang ramai tagar #OscarSoWhite yang mempermasalahkan kurangnya keberagaman - terutama bagi orang berkulit hitam, perempuan dan komunitas LGBTQ – dalam ajang nominasi penghargaan film tersebut. Kesuksesan Black Panther telah menghancurkan gagasan bahwa film orang kulit hitam tidak dapat berkembang.

Kemenangan Black Panther

Film membantu kita mengatasi waktu sulit

Tentu saja fungsi utama dari film adalah untuk menghilangkan stres. Tetapi menurut Dr. Danks, jika melihat ke film lebih dalam, kita dapat merasakan manfaat terapeutik. Jillian Lynch, seorang psikoterapis di Sydney, Australia mengatakan, “Film memberikan kesempatan bagi penonton untuk mengenali diri mereka melalui karakter atau bagian dari narasi film untuk menjalani perubahan."

Dr. Lynch menyelesaikan tesisnya dengan mengankat praktik psikoterapis dan psikolog menggunakan film atau disebut cinematerapi. Dalam praktik, diketahui siapa saja yang membeli tiket film komedi untuk menghibur diri atau beralih ke kisah cinta tragis untuk menangis setelah putus hubungan.

Dengan kata lain, film dapat menjadi ruang yang aman di mana kita dapat menemukan model peran alternatif untuk diidentifikasikan. Lalu mereka mengamati perilaku karakter-karakter tersebut ketika mengatasi tantangan yang serupa dengannya.

Film membantu kita menghargai karya seni

Film sering dilihat sebagai bentuk hiburan, tapi perlu diingat bahwa film juga satu dari hasil karya seni. Baik buruknya film akan terasa ketika ditonton saat kencan pertama. Orang akan menilai film mana yang cocok ditonton pada situasi tertentu. Hal ini saja sudah menunjukkan bagaimana orang menilai sebuah karya.

Menurut Ian Davidson Presiden Dewan Perfilman di Australia, film lebih mudah diterima ketimbang buku atau bentuk cerita lainnya. Film juga merupakan karya seni dengan format yang lebih mudah untuk diakses dan dinikmati ketimbang galeri.

Ketika menonton film, kita tidak hanya dihibur. Kita dapat mengagumi sesuatu yang indah. Belajar tentang dunia dan diri kita sendiri, terhubung dengan komunitas, dan berkontribusi terhadap perubahan sosial yang positif. Yang paling penting, “semuanya akan selesai dalam dua jam,” kata Davidson.

Tag
Share
×
tekid
back to top