Visa Dorong Keamanan Pembayaran Hadapi Ancaman Digital
Visa Risk Forum 2025 hadirkan solusi AI seperti VAAI dan Featurespace untuk perkuat keamanan transaksi digital di Indonesia.
Di tengah lonjakan transaksi digital yang kini menguasai 55% dari total pengeluaran konsumen Indonesia, isu keamanan menjadi perhatian utama. Perubahan besar ini tercatat meningkat 2,4 kali lipat dalam lima tahun terakhir, menggeser dominasi uang tunai dan membuka peluang baru bagi pelaku usaha sekaligus tantangan serius bagi keamanan finansial di era digital.
Menjawab tantangan tersebut, Visa menggelar Visa Indonesia Industry Risk Forum 2025 di Jakarta pada 7 Agustus 2025. Dengan tema “Making The World a Safer Place to Transact”, forum ini mempertemukan perbankan dan pelaku fintech untuk berkolaborasi dalam memperkuat sistem pembayaran yang aman, terpercaya, dan berkelanjutan. Acara ini menjadi panggung bagi diskusi mendalam seputar strategi pencegahan penipuan dan perlindungan konsumen di tengah pesatnya perkembangan pembayaran real-time nasional.
Vira Widiyasari, Country Manager Visa Indonesia, menegaskan bahwa peralihan dari uang tunai ke pembayaran digital adalah cerminan kesiapan Indonesia untuk berinovasi dan memperkuat ketahanan sistem keuangan. Namun, ia juga mengingatkan bahwa seiring pertumbuhan tersebut, ancaman keamanan siber semakin kompleks, mendorong perlunya kerja sama lintas sektor untuk selalu selangkah lebih maju dari pelaku kejahatan digital.
Selama lima tahun terakhir, Visa telah menginvestasikan lebih dari USD 12 miliar untuk memperkuat perlindungan konsumen dan pelaku usaha dari ancaman siber. Upaya ini diwujudkan dalam implementasi teknologi mutakhir seperti Visa Account Attack Intelligence (VAAI) yang mampu mendeteksi dan mencegah serangan enumerasi pada informasi sensitif pengguna, serta Featurespace, solusi berbasis AI dan machine learning yang mencegah penipuan secara real time bahkan sebelum terjadi. Fleksibilitasnya memungkinkan penerapan pada berbagai metode pembayaran digital di industri keuangan.
Forum ini juga membahas peningkatan adopsi teknologi keamanan seperti EMV 3DS dan tokenisasi, yang menjadi elemen penting dalam mengamankan transaksi. Nitia, Head of Risk Visa Indonesia, memaparkan urgensi adaptasi cepat terhadap lanskap ancaman yang dinamis, menekankan bahwa respons reaktif saja tidak cukup di era percepatan teknologi dan perubahan perilaku konsumen.