VIDA luncurkan "Deepfake Shield" untuk lawan penipuan berbasis AI di Indonesia

Oleh: Lysti Rahma - Rabu, 24 Apr 2024 16:06 WIB

VIDA Deepfake Shield menawarkan beberapa fitur salah satunya adalah Passive Liveness Detection dan Biometric Attack Prevention.

Di tengah meningkatnya ancaman keamanan siber di Indonesia, VIDA mengumumkan peluncuran produk keamanan terbaru mereka, VIDA Deepfake Shield. Produk ini dirancang untuk melawan penipuan deepfake berbasis AI yang kian marak dan mengkhawatirkan. 

Pada acara yang berlangsung di Lavva, Plaza Senayan (24/4), VIDA turut meluncurkan whitepaper bertajuk “WHAT THE FAKE?: Siapkah Bisnis di Indonesia Melawan Penipuan Deepfake yang Dihasilkan AI?” Whitepaper ini mengungkapkan tingkat kesadaran yang masih rendah dan kesiapsiagaan yang minim dari para profesional di Indonesia menghadapi ancaman penipuan deepfake.

Penelitian yang dilakukan oleh VIDA menunjukkan hanya 58% profesional di Indonesia yang menyadari tentang eksistensi teknologi deepfake, sementara 90% di antaranya tidak yakin bagaimana cara menghadapinya secara efektif. Ini menjadi perhatian serius mengingat laporan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang mencatat adanya 361 juta serangan siber dari Januari hingga Oktober 2023, dengan kerugian finansial mencapai Rp14,5 triliun.

Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, menekankan pentingnya pemahaman dan antisipasi terhadap ancaman digital ini. “Perlu adanya penerapan best practice dan kebijakan tata kelola yang memadai untuk menghadapi bentuk kejahatan siber yang terus berkembang,” ujar Semuel.

VIDA Deepfake Shield menawarkan beberapa fitur keamanan canggih, termasuk verifikasi identitas real-time, integrasi yang mudah di seluruh platform digital, serta pertahanan lanjutan melalui teknologi Passive Liveness Detection dan Biometric Attack Prevention. Solusi ini dirancang untuk melindungi perusahaan dan individu dari serangan digital yang semakin canggih, seperti penipuan deepfake.