Twitter, TikTok, Google, dan Facebook berkomitmen lindungi perempuan dari pelecehan di sosial media
Beberapa perusahaan telah berkomitmen untuk membangun cara yang lebih baik bagi perempuan, agar mendapatkan keamanan di sosial media.
Pada UN Generation Equality Forum di Paris, beberapa perusahaan besar yang bergerak di platform sosial media seperti Twitter, TikTok, Google, dan Facebook, telah berkomitmen untuk mengatasi penyalahgunaan internet dan meningkatkan keamanan bagi perempuan di platform mereka. Komitmen itu datang setelah perusahaan tersebut melakukan konsultasi dengan World Wide Web Foundation (WWWF) selama setahun terakhir. Konsultasi itu bertujuan untuk memeriksa kekerasan dan pelecehan berbasis gender di sosial media.
Dilansir dari The Verge (2/7), WWWF mengatakan konsultasi tersebut menunjukkan bahwa kelompok perempuan menginginkan kontrol lebih besar atas pihak yang dapat membalas atau mengomentari posting mereka di sosial media. Menurut WWWF, perusahaan telah berkomitmen untuk membangun cara yang lebih baik bagi perempuan, supaya dapat mendapatkan keamanan di sosial media. Ini dilakukan dengan menawarkan pengaturan yang lebih terperinci, seperti pihak yang dapat melihat, berbagi, atau mengomentari postingan. Selain itu, pengaturan juga dilakukan dengan memberikan akses ke bantuan dan dukungan untuk dapat menyelamatkan perempuan dari pelecehan berbasis gender di sosial media. Perusahaan juga berkomitmen secara proaktif akan menghapus bentuk-bentuk pelecehan yang bertebaran di sosial media.
Meski demikian, penghapusan bentuk-bentuk pelecehan dinilai tidak dapat memberi sanksi pada pelaku pelecehan. Ini karena penghapusan tersebut bukan berarti bisa menghilangkan akibat dari perilaku melecehkan dari seseorang. Platform tersebut tentu memikul tanggung jawab yang berat untuk membuat ruang online mereka lebih aman. Tapi apabila hanya menjadi lebih proaktif untuk menghapus bentuk pelecehan seksual, tanpa mengejar para pelaku maka beban atau tanggung jawab akan terus jatuh pada kelompok perempuan untuk melaporkan pelecehan secara manual pada platform sosial media agar permasalahannya ditangani.
Komitmen dari perusahan tersebut terdengar sangat bagus, tapi rilis dari WWWF tidak menyertakan secara spesifik tentang bagaimana setiap platform berencana untuk mencapainya. Di kesempatan yang berbeda, Vijaya Gadde, head of legal, public policy, and trust & safety Twitter, mengatakan bahwa menjaga semua orang yang menggunakan Twitter secara aman dan bebas dari penyalahgunaan adalah prioritas utama perusahaan.
Kemudian, pernyataan juga datang dari Head of Safety Facebook, Antigone Davis, yang mengatakan jika perusahaannya berharap dapat bekerja sama dengan perusahaan teknologi lain dan organisasi perempuan untuk membuat ruang sosial media yang lebih aman. Sementara itu, Tara Wadhwa, director of policy TikTok Amerika Serikat, menulis posting blog yang menguraikan rencana perusahaan. Perusahaan mengatakan akan mengembangkan dan menguji sejumlah perubahan produk potensial pada platformnya untuk membantu menjadikan TikTok sebagai ruang yang lebih aman bagi perempuan.