TSMC yakin kontrol ekspor logam langka China tidak pengaruhi produksinya
Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) mengantisipasi dampak minimal dari kontrol ekspor China terhadap logam langka.
Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) mengumumkan bahwa kontrol ekspor galium dan germanium yang baru-baru ini dilakukan China tidak akan memengaruhi produksinya secara langsung. Kementerian Perdagangan dan Bea Cukai China mengungkapkan pada hari Senin bahwa mulai 1 Agustus, lisensi akan diperlukan untuk ekspor logam langka ini karena masalah keamanan terkait sengketa perdagangan yang sedang berlangsung dengan Amerika Serikat.
TSMC, pemasok penting bagi perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Intel, menyatakan keyakinannya bahwa pembatasan ekspor ini tidak akan berdampak langsung pada operasinya. Meskipun perusahaan tidak merinci potensi konsekuensi tidak langsung jangka panjang, perusahaan menyatakan akan memantau situasi dengan cermat.
Sebagai perusahaan chip dengan kontrak terbesar di dunia, TSMC mengendalikan lebih dari setengah total produksi global wafer silikon, komponen penting dalam semikonduktor yang digunakan dalam berbagai aplikasi mulai dari elektronik konsumen hingga sistem militer.
Dilansir dari Gizmochina (7/7), pengumuman oleh pemerintah China datang ketika ketegangan antara China dan Amerika Serikat terus meningkat. Keputusan Beijing untuk membatasi ekspor galium dan germanium, dua logam yang banyak digunakan dalam semikonduktor dan kendaraan listrik, dipandang sebagai tanggapan terhadap pembatasan ekspor AS yang bertujuan membatasi akses China ke teknologi penting yang digunakan dalam kecerdasan buatan (AI).
Terlepas dari ketegangan geopolitik, Ketua TSMC, Mark Liu, berusaha menghilangkan kekhawatiran dan menyoroti potensi peran industri chip Taiwan dalam meningkatkan hubungan antara kedua negara adidaya tersebut. Liu berpendapat bahwa jika industri chip Taiwan tumbuh subur, itu akan berdampak positif pada geopolitik.