Tren jual smartphone tanpa charger, baguskah untuk alam dan konsumen?

Oleh: Zhafira Chlistina - Kamis, 30 Des 2021 11:14 WIB

Seorang netizel asal Tiongkok menyuarakan pendapatnya bahwa tren ini membuat konsumen harus merogoh kocek lebih banyak dan proses pengemasan lebih banyak plastik.

Sejak tahun 2020, Apple mulai menjual jajaran iPhone 12 tanpa pengisi daya atau charger. Perusahaan mengklaim, dengan mengurangi produksi pengisi daya plastik yang disertakan dalam kotak iPhone 12, dapat mengurangi limbah karbon. 

Apple lebih lanjut menjelaskan, telah mengumpulkan survei dari pengguna iPhone. Banyak di antara mereka yang tidak menggunakan pengisi daya baru, melainkan menggunakan pengisi daya yang sudah didapat dari iPhone sebelumnya. 

Sejak itu, produsen Android seperti Samsung mulai mengikuti jejak Apple dan menyisihkan pengisi daya dimulai dari Galaxy S21. Xiaomi juga hampir mengikuti tren ini melalui Xiaomi 11 yang diluncurkan di Tiongkok, tetapi perusahaan memberikan opsi kepada konsumen untuk membeli kotak dengan atau tanpa charger

Baru-baru ini dalam sebuah forum Tiongkok, seorang netizen asal negara tersebut secara khusus menyuarakan kontranya terhadap kebijakan baru yang diterapkan oleh Apple dan Samsung. Sebab, menurutnya praktik membuat konsumen harus merogoh kocek lebih banyak untuk membeli pengisi daya, apalagi bagi mereka yang sebelumnya bukan pengguna iPhone.

Ponsel baru yang mendukung pengisian cepat juga harus menggunakan pengisi daya tertentu. Jadi, tidak selalu bisa menggunakan pengisi daya lama.