Trafik internet melonjak pasca lockdown selama pandemi corona

Oleh: Hieronimus Patardo - Kamis, 09 Apr 2020 15:38 WIB

Nokia Deepfield menunjukkan adanya peningkatan trafik jaringan internet sebanyak 30-50% selama beberapa minggu terakhir.

Source: Google

Penggunaan internet melonjak tajam seiring semakin lamanya orang bekerja dan belajar dari rumah. Nokia Deepfield, dalam laporan terbarunya mengungkapkan adanya lonjakan trafik pada jaringan global karena meningkatnya jumlah pengguna. Ini terjadi pada koneksi broadband secara global. 

Dalam laporannya, Nokia Deepfield menunjukkan adanya peningkatan trafik jaringan internet sebanyak 30-50% selama beberapa minggu terakhir. Ini terjadi di beberapa wilayah yang terdampak pandemi Covid-19 dan biasanya terjadi pada malam hari. Padahal, normalnya peningkatan trafik hanya terjadi sebanyak 30-45% saja. 

Nokia mencatat, pada masa awal lockdown diberlakukan, layanan streaming seperti Netflix, YouTube dan sejumlah layanan lainnya mengalami peningkatan trafik. Misalnya pada pekan awal lockdown di berbagai belahan dunia, trafik yang disumbangkan Netflix cukup besar. Di akhir pekan, layanan streaming ini menyumbangkan trafik internet di kisaran 54 hingga 74% persen di primetime. Hal ini cukup memberikan kontribusi besar dan mampu mempengaruhi trafik internet secara global. 

Meski begitu, menyusul keputusan pengurangan kualitas video pada beberapa layanan, termasuk Netflix dan YouTube, trafik yang disumbangkan layanan video streaming ini semakin menurun. Netflix misalnya, pasca pengurangan kualitas, trafiknya turun sebanyak 33%. Peningkatan hanya terjadi pada 6% di waktu prime time dibandingkan minggu sebelumnya. Kendati begitu, Netflix tetap menjadi salah satu penyumbang besar trafik selama lockdown ini. 

Tidak hanya itu layanan konferensi video seperti Zoom dan Skype juga menunjukkan pertumbuhan yang dramatis. Jika dibandingkan dengan awal Februari lalu, peningkatannya terpantau sebesar 700%. Di AS sendiri, penggunaan platform Zoom dan Skype mengalami peningkatan sebanyak 300%. Ini terjadi lantaran ada banyak orang yang melakukan kerja dari rumah dan melakukan konferensi video bersama koleganya.