Tesla Robotaxi tabrak mobil parkir di Austin, picu kekhawatiran soal keamanan

Oleh: Erlan - Senin, 07 Juli 2025 15:07

Layanan Tesla Robotaxi yang baru saja diluncurkan di Austin, Texas, kembali menjadi sorotan setelah salah satu unitnya menabrak mobil yang sedang parkir.

Layanan Tesla Robotaxi yang baru saja diluncurkan di Austin, Texas, kembali menjadi sorotan setelah salah satu unitnya menabrak mobil yang sedang parkir. Insiden ini terjadi hanya dua minggu setelah layanan robotaxi Tesla resmi beroperasi secara terbatas di kota tersebut, sebagaimana dilansir dari Engadget. Dalam sebuah video yang diunggah oleh YouTuber DirtyTesla, terlihat mobil otonom Tesla Model Y berbelok dan menabrak ban sebuah Toyota yang terparkir di pinggir jalan.

Setelah mengantarkan penumpang, robotaxi Tesla tampak kesulitan keluar dari gang gelap hingga akhirnya menyenggol mobil parkir. Untungnya, tidak ada korban jiwa maupun kerusakan serius dalam kejadian ini. Petugas pengawas keselamatan yang duduk di kursi depan segera mengambil alih kemudi dan mengendarai mobil tersebut secara manual keluar dari lokasi.

Insiden ini menambah daftar panjang masalah pada sistem self-driving Tesla. Beberapa pengguna lain juga melaporkan pengalaman tak terduga, seperti robotaxi yang tiba-tiba berhenti tanpa alasan jelas atau sempat melaju di sisi jalan yang salah. Sistem otonom Tesla sendiri mengandalkan kamera dan kecerdasan buatan, berbeda dengan pesaing seperti Waymo yang menggunakan kombinasi kamera, lidar, dan radar untuk meningkatkan akurasi dan keamanan.

Akibat insiden ini, otoritas keselamatan transportasi Amerika Serikat (NHTSA) langsung menghubungi Tesla untuk melakukan investigasi lebih lanjut terhadap sistem pengemudian otomatis yang digunakan, termasuk perangkat lunak Full Self-Driving (FSD) versi terbaru. Sebelumnya, fitur parkir otomatis Tesla juga sudah beberapa kali diselidiki karena gagal mendeteksi objek statis seperti tiang atau kendaraan parkir, yang berujung pada kecelakaan ringan.

Peluncuran Tesla Robotaxi memang menuai banyak perhatian, baik dari investor maupun publik. Namun, insiden seperti ini menunjukkan bahwa teknologi mobil otonom masih membutuhkan pengawasan dan pengembangan lebih lanjut sebelum benar-benar bisa diandalkan tanpa campur tangan manusia.