Ternyata Apple berikan data pengguna ke pihak berwajib

Oleh: Nur Chandra Laksana - Rabu, 22 Jan 2020 09:32 WIB

Dalam sebuah berita terbaru, ternyata Apple memberikan data pengguna dalam bentuk salinan backup untuk keperluan penyelidikan.

Apple saat ini menjadi salah satu perusahaan teknologi yang menjunjung tinggi data pribadi penggunanya. DIkarenakan hal tersebut, mereka pun sempat sangat dibenci FBI karena tak mau bekerja sama untuk membuka iPhone para pelaku kejahatan besar di Amerika Serikat (AS).

Apple juga sudah dibawa ke pengadilan oleh Departemen Kehakiman atas penolakannya menciptakan pintu belakang untuk iOS, yang dapat membantu FBI dalam penyelidikan. Namun, belakangan ini terdengar sebuah kabar yang cukup mengejutkan.

Dilansir Wccftech (22/1/2020), Reuters menyebut bahwa sebenarnya Apple dua tahun lalu sempat memberikan data pengguna mereka, dalam hal ini salah satu pelaku teror, untuk melakukan penyelidikan.

Apple tidak memberikan enkripsi end-to-end untuk FBI. Hal yang mereka lakukan adalah menyediakan cadangan iCloud dari pelaku teror untuk FBI, yang kemudian dilakukan penyelidikan. Meski dapat melanjutkan pemeriksaan, namun FBI kurang suka dengan keputusan Apple tersebut.

Setelah Apple mengubah rencananya tentang enkripsi cadangan iCloud, tidak ada pernyataan publik tentang perubahan tersebut. Bahkan secara internal, sebagian besar karyawan tidak menyadari alasan di balik perubahan ini.