Telegram tutup layanan mata uang Kripto Gram

Oleh: Hieronimus Patardo - Rabu, 13 Mei 2020 16:01 WIB

Telegram akhirnya mengumumkan tutupnya layanan Gram, mata uang kripto buatannya karena mendapat tekanan yang sama seperti yang dialami Libra

Beberapa bulan lalu, Telegram pernah mengumumkan kehadiran Gram, layanan mata uang kripto miliknya. Belakangan, Telegram mengumunkan menarik kembali divisi yang fokus untuk mata uang kripto ini., yakni Telegram Open Network (TON). 

TON merupakan platform blockchain yang didesain untuk pemusatan mata uang kripto bagi siapa saja yang memiliki smartphone. Sebenarnya layanan ini mirip dengan apa yang akan diberikan Facebook melalui proyek Libra. 

Seperti halnya Libra, TON juga menghadapi masalah yang sama. Oktober lalu, lembaga SEC (Securities and Exchange Comission) meminta Telegram untuk menunda penjualan mata uang kriptonya. Hal itubterjadi setelah Gram gagal mendaftarkan oenjualan awalnya senilai US1.7 miliar. 

"Keterlibatan aktif Telegram dengan TON sudah berakhir. Kalian mungkin akan melihat -atau bahkan sudah- situsbyang menggunakan nama Trlegram atau TON untuk mempromosikan proyek mereka. Jangan percayakan uang dan data kalian." kata Pavel Dyrov, founder dan CEO Telegram.

Pavel Durov juga menentang kebijakan SEC itu. Dilansir dari TheVerge (14/5), Durov beranggapan kalau pengadilan AS tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan penjualan dibluar batas wilayah Amerika Serikat. Ia bahkan mendorong orang lain untuk ikut terlibat dalam perlawanan itu. 

Tag