Startup Korea Selatan bangun industri virtual idol dengan teknologi motion capture terkini

Oleh: Bennartho Denys Rapoho - Rabu, 27 Des 2023 21:11 WIB

Startup asal Korea Selatan, Pony Entertainment kini tengah berupaya mengembangkan industri virtual idol dengan memanfaatkan teknologi motion capture dan virtual human terkini.

Sumber: Pony Entertainment

Startup asal Korea Selatan, Pony Entertainment tengah berinovasi mengembangkan industri virtual idol dengan mengandalkan teknologi terkini yakni motion capture dan virtual human. Berkat teknologi tersebut Pony Entertainment menyebut bisa kini pihaknya menjawab kebutuhan pasar dunia entertainment yang kian meningkat pesat.

Dilansir dari digitimes (27/12), teknologi ini memungkinkan virtual idol favorit publik untuk ditampilkan secara menarik dan atraktif kendati idola tersebut misalnya sudah tidak eksis di dunia hiburan saat ini. Pony Entertainment mengambil contoh ABBA Hologram tour yang sukses menarik minat publik karena mampu menarik daya tarik penonton untuk bernostalgia dari masa kejayaan idola tersebut.

Menyoal masalah hak cipta, Pony Entertainment tentunya sangat memperhatikan hal ini sehingga sebelumnya mereka telah mengajukan izin secara resmi kepada pihak terkait. Setelah itu barulah idola tersebut dikonversi ke dalam virtual idol berkat fasilitas scan 3D kelas dunia sehingga mampu menampilkan detail yang akurat dan autentik baik dari segi wajah hingga tubuh selebritas tersebut.

Seusai tahap scanning 3D, langkah selanjutnya yakni menghubungka setiap detail wajah dan tubuh dengan teknologi motion capture supaya bisa menangkap setiap ekspresi serta gerakan dari idola. Pada tahap ini virtual idol dapat dikatakan sudah diciptakan sehingga bisa diekspresikan sesuai keinginan produser untuk menampilkan seperti konser virtual.

Inovasi ini menjadi hal yang sangat menarik bagi industri hiburan di masa depan dan kabarnya kini Pony Entertainment juga telah membuka kerja sama dengan salah satu perusahaan asal Indonesia untuk mengembangkan teknologi ini. CEO Pony Entertainment, Minho Kang menyebut rencana realisasi ide ini akan dimulai pada awal 2024 nanti, tentunya dengan sejumlah pertimbangan supaya bisa menghasilkan berbagai macam konten virtual human berbasis AI yang dapat diterima oleh publik.