Satelit Nusantara Dua siap diluncurkan bulan Juni

Oleh: Zhafira Chlistina - Rabu, 01 Apr 2020 16:05 WIB

Satelit Nusantara Dua siap diluncurkan PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS), menggantikan Satelit Palapa-D milik Indosat Ooredoo pada Juni mendatang.

Source: PSN

Meski Indonesia dan dunia sedang berada dalam masa sulit karena pandemi corona, sebuah satelit yang akan dioperasikan oleh  PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS) siap diluncurkan. Satelit ini bernama Satelit Nusantara Dua milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) bersama Indosat Ooredoo dan PT Pintar Nusantara Sejahtera (PNS).

Nusantara Dua dimaksudkan untuk melayani kebutuhan akses internet broadband dan layanan broadcasting berkualitas tinggi. Menurut Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso, kesenjangan digital nasional dapat dikurangi dengan hadirnya satelit ini.

“Setelah meluncurkan satelit Nusantara Satu pada tahun lalu, kami berharap satelit Nusantara Dua akan semakin memperkuat posisi kelompok usaha PSN sebagai pemain utama dan terkemuka di industri satelit Indonesia. Dengan pengalaman dan rekam jejak PSN, kami optimistis satelit baru ini akan memberikan benefit bagi percepatan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia sehingga dapat menjadi solusi untuk mengurangi kesenjangan digital nasional,” ujar Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso di Jakarta.

Diluncurkannya Nusantara Dua nanti akan menggantikan satelit Palapa-D milik Indosat Ooredoo yang berada di 113 Bujur Timur (BT). Pada saat diluncurkan nanti, satelit buatan China Great Wall Industry Corporation ini memiliki berat 5.550 kilogram dan bobot roket peluncurnya mencapai 425.800 kilogram. 

Nusantara Dua akan memiliki fitur yang sama dengan pendahulunya, Nusantara Satu yang telah diluncurkan tahun lalu. kapasitas 20x36 MHz transponder C-band FSS dan 9.5 gigabits per second (Gbps) HTS yang dapat mencakup wilayah seluruh Indonesia, Asia Pasifik, Australia (untuk transponder C-band), dan seluruh Indonesia untuk HTS
Berdasarkan pernyataan dari kapasitas 20x36 MHz transponder C-band FSS dan 9.5 gigabits per second (Gbps) HTS, satelit dapat mencakup wilayah seluruh Indonesia, Asia Pasifik, hingga Australia untuk transponder C-band dan seluruh Indonesia untuk HTS.